XXVIII

1.5K 118 0
                                    

🥀 After Years 🥀

'Untuk pertama kalinya, mata itu...aku tidak bisa berhenti memandangnya.'

Sesaat setelah Eunhye beradu pandang dengan mata bulat Jungkook, ia tidak tenang. Seakan petir menyalakan kilat dalam gelapnya pedesaan Eunhye selama ini.

Benar, dia memang sengaja memantau gerak-gerik Inaya-ingin semakin tau tentang keluarga baru Bangtan itu. Bahkan seorang Lunä rela melanggar janji perbatasan wilayah.

Ujungnya, Eunhye bertemu tatap pada alasan awal hari-nya berubah tak karuan.

'Siapa laki-laki tadi? Apa dia salah satu dari keluarga Bangtan? Tapi kenapa selama ini aku tidak pernah melihatnya padahal kami selalu mengawasi mereka?'

"Ahh, tentu saja! Kemarin aku hanya fokus pada pria yang bernama Jin dan Namjoon. Aku tak perduli dengan yang lain."

🥀🥀🥀

Di belahan hutan dunia, langkah kaki terdengar begitu nyata di telinga para makhluk abadi kloni Vampire tertamak di dunia.

Zakrarin dengan puluhan antek-anteknya siap melakukan aksi pembantaian terhadap bagian Luzard yang masih tersisa.

"Jika ku tebak kalian sangat antusias, ya?!" cengir Zakrarin angkuh.

"Dengar! Disana terdapat satu manusia yang belum berubah yang darahnya masih mengalir deras. Jangan ada yang menyentuh gadis itu sebelum aku! Dan jika aku sudah menyicipi-nya maka kalian bisa menikmati sisa-nya." Layaknya seorang motivator handal, Zakrarin memberikan titah mutlak.

"Kita berangkat sekarang?" Tanya Dizga, salah satu sahabat setia Zakrarin.

"Ouhhh no-no-no-no Dizga. Hahah kita tidak perlu terlalu cepat. Nikmati dulu angin sepoi-sepoi ini dan pemandangan selama di perjalanan. Mereka sudah ditakdirkan mati di tangan kita." Zakrarin benar-benar terobsesi untuk membunuh.

Pria itu lanjut bersuara, "Jika kalian melihat mangsa jangan sungkan-sungkan karna itu milik kalian."

Dan sekumpulan Vampire gila itu menyeringai setuju.

🥀🥀🥀

"Inaya-ssi, kau bisa membantu ku?"

Inaya menangkap sesosok wanita yang begitu dia kagumi disana. "Tentu."

"Tolong kau keperpustakaan dan ambilkan gulungan kertas yang berada di pojok kanan atas sebelah pintu masuk. Raknya warna hijau tua campur merah maroon. Kalau tidak salah ada tiga gulungan, kau bisa ambil semua."

Soora menampilkan senyum tulusnya seraya tangan yang penuh dengan gulungan kertas hitam. Dan dengan senang hati, Inaya menuruti kemauan Soora. Gadis itu berjalan santai menuju ruang perpustakaan kerajaan.

"Ada hantu nggak ya di dalem perpus? Hihihi semoga saja enggak," canda-nya.

Di dalam ruangan yang bertumpuk puluhan berkas dan ratusan buku itu Inaya mencari di rak paling ujung. Setengah serius mencari, gadis itu tak sengaja menarik gulungan kertas dengan kuat hingga menjatuhkan tumpukan buku di sampingnya.

"Aishh!!! Menyusahkan sekali!"

Walau kesal, Inaya tetap memungut kembali buku-buku itu. Tak sengaja, mata-nya membaca judul buku yang begitu menarik.

"The notes. HYYH," gumam Inaya-mengelus pelan cover pink kitab tersebut.

"Hmm...aku jadi inget kenangan saat masih jadi fangirl dulu. Buku teori BTS yang aku sulit untuk paham."

After Years || KTH BTS ✔️Onde as histórias ganham vida. Descobre agora