XXI

1.9K 156 6
                                    

🥀 After Years 🥀

Sepeninggal Inaya, kedua belas bangsa penghisap darah itu terdiam. Mereka menikmati sunyi-nya sekitaran dan berteman dengan itu.

"Ayo ke salient hall, ada yang harus kita bahas." Jin memerintah dan semua anggota menurut, menghormati yang lebih tua.

Salient hall  adalah ruangan yang pernah menjadi saksi atas kejadian yang membuat Inaya harus merasakan sakitnya benturan hingga membuat kepalanya berdarah. Ruangan yang mempertemukan gadis manis itu dengan Vampire lainnya. Ruangan utama dari kastil tua—tempat Bangtan berunding, berdiskusi, dan memutuskan sesuatu.

Bertahun-tahun hidup bersama telah berhasil menepis jarak yang awalnya tidak saling kenal menjadi sebuah ikatan keluarga yang kuat.

"Bukankah kita harus bergerak cepat?" tanya Namjoon dengan suara seraknya.

"Tanyakan pada adik mu itu Namjoon-ah" balas Suga malas, berdiam di kursi kebesarannya.

Mendengar perkataan Suga membuat semua orang yang berada di Salient hall menatap laki-laki yang dimaksud.

"Kenapa menatap ku?"

"Jangan berpura lagi Taehyung-ssi. Kita semua tau tentang kau dan Inaya," ucap Soora.

"Apa yang kalian ketahui? Tidak ada." Agaknya Taehyung masih berusaha mengelak. Suara-nya memang terkesan dingin dan berat namun matanya tak mau diam, sibuk melihat ke kanan-kiri bahkan ke bawah yang menunjukkan bahwa ia sedang tak nyaman.

"Dengar hyeong, sampai sekarang aku tidak merasakan apapun pada Inaya dan yang ku katakan saat ini adalah kebenaran. Jadi jika diantara kita berdua ada yang sedang berbohong, maka itu kau." Jungkook menatap yakin ke semua orang terutama Taehyung.

Keluarga termuda dari marga Kim hanya bisa diam membisu. Lidahnya keluh dan bibirnya terkunci, otaknya pun tak bisa berfikir jernih.

Taehyung mengaku jika dia memang merasakan tanda-tanda matte dengan Inaya tapi ada alasan yang membuatnya bersikap tidak jelas seperti sekarang.

"Kami juga tau ada yang kau sembunyikan Tae-ah. Katakanlah," kata Jin.

Taehyung masih diam dengan posisinya yang berada di tengah-tengah Salient hall. Seperti dirinya tengah dirundung oleh kakak tingkat sama seperti Inaya waktu di ruang makan tadi.

"Bahkan jika kau menyembunyikannya saat ini, kau juga akan tetap memberitahu kami di kemudian." Kali ini suara bariton Jimin yang terdengar.

"Taehyung-ah..." geram Hobie.

"Mianhae...*" Satu kata yang akhirnya keluar dari bibir merah muda itu. *(Maaf).

"Maafkan aku yang telah menyembunyikan ini dari kalian," sambung Taehyung.

"Mwoya?*" tanya Hyera penasaran. *(Apa?)

"Sebenarnya...perang akan terjadi setelah pengklaiman keenam bukan ketika kita semua sudah menemukan matte masing-masing," ucap Taehyung melanjutkan.

"Maksud mu?" Seoyoon sedikit mencondongkan badannya ke depan—mulai tertarik pada pembahasan kali ini.

"Di penglihatan Jin hyeong kita akan menang saat melawan Zakrarin tapi apa memang kita mampu? Bahkan kita tidak tau persiapan mereka. Masa depan bisa berubah tergantung dengan orang, kondisi, dan situasinya. Namun, disini perang akan terjadi saat pengklaiman keenam dilakukan bukan ketika pengklaiman ketujuh," jelas Taehyung.

"Ku akui, Inaya memang matte ku tapi apa yang bisa ku lakukan hyeong? Apa?! Jika aku mengklaim Inaya maka perang akan terjadi dan Jungkook? Dia belum bertemu matte-nya, kan? Entah kita hidup atau binasa setelah perang?-"

After Years || KTH BTS ✔️Where stories live. Discover now