XI

2K 169 4
                                    

🥀 After Years 🥀

Aaaarrrrggghhh.....

Bbbbrrraaakkk....

Ppprrrannggg....

Lantunan yang begitu keras merusak mimpi Inaya tanpa permisi. Hal yang memaksa-nya untuk bangun dan mengucak kedua mata yang terasa sangat berat.

Kala sadarnya telah kembali, gadis manis berbalun gaun tidur putih itu menyibak selimut yang semula memberi kehangatan—bangkit menuju sumber kegaduhan.

Inaya sempat mengambil kardi merah tua untuk sedikit menutupi lengan telanjangnya.

Aaaarrghhhhhh.....

Suara rintih terdengar lagi dan kali ini semakin jelas, patut membuat Inaya yakin akan tempat tujuannya sekarang. Khawatir, sedikit takut, namun penasaran mengumpul satu di langkah yang terus melaju.

Telapak tangan Inaya berkeringat, bibir tipis ranumnya bergetar dan saat suara itu semakin terdengar, refleks Inaya melambatkan jalannya.

BBBRRRUUUKKKKK....

"God?!"

Inaya terlonjak kebelakang mendengar dentuman keras seperti dinding bangunan yang roboh. Sungguh! Ia menyesal mengikuti rasa penasarannya.

"Katakan saja jika kau tak ingin mati."

Inaya mendengar suara raspy berbalut suasana dingin di kalimat itu dari balik pintu samping.

'Apa itu suara Suga oppa?'

"Akuu..hah...kalian bunuh saja kami! Bahkan kesetiaan kami akan kami bawa sampai kami mati!"

'Ada apa sebenarnya?! Apa mereka terluka? Gak! Gak boleh!' batin Inaya memohon.

Tanpa berfikir panjang, tangan mungil putih itu mendorong pelan pintu yang pernah Inaya intip. Pintu yang ruangannya menjadi tempat dimana tujuh kursi kebesaran Bangtan Seonyondan tertata.

Tepat saat itu semua mata haus darah memandang pada satu objek, Inaya.

Tiga laki-laki yang kondisinya tak karuan dimana rambut mereka acak-acakan, baju sobek dimana-mana, ditambah dengan meja yang patah, tangga beton yang hancur, dan dinding yang berlubang semakin mendramatisir pemandangan.

"Inaya?" desis Hana.

"Ohhhh! Hahahah apa dia matte itu? hah! Masih jadi manusia ternyata," ucap pria yang kepala-nya sedikit retak dan lehernya dicengkram kuat siap untuk di lepaskan oleh Jimin.

"Aku dapat mencium bau darah yang segar di sini," kata pria lain yang kedua tangannya ditarik kebelakang oleh Jungkook.

Terakhir, seorang pria berbadan lebih kekar dari dua temannya tergeletak tak berdaya dibawah ijak-an Taehyung—dengan tatapan mata-nya yang datar dan kedua tangan yang ia masukkan ke dalam saku celana.

Damage!

"Kaliaann...merekaa...a-aku...maafkan aku sudah menganggu," gugup Inaya setelah menyadari situasi.

Terlalu syok bagi-nya mendapati peristiwa yang tersaji. Inaya refleks membalikan tubuh dan merutuki sikapnya yang begitu penasaraan.

Tapi! Belum sepenuhnya Inaya berbalik, tubuhnya sudah terhempas ke tembok lebih dulu secara brutal dan membuatnya mengalirkan darah segar dari belakang kepala.

Pria yang tergeletak di lantai tadi lah yang menarik lalu melempar tubuh Inaya ke dinding perapian ruangan itu. Ternyata Taehyung tak begitu kuat menahan tubuh si pria setelah melihat kedatangan Inaya,  konsentrasinya jadi kurang fokus. 

"Inaya?!!"

Melihat tubuh tamu mereka kini terkulai lemas dan darah merah mengalir cukup deras membuat semua orang diruangan itu mengerang.

Hyera dan Seoyoon langsung dibawa keluar oleh Hobie dan Jimin karena mereka masih bisa dibilangVampire baru yang baru berubah sekitar tujuh bulan. Hal yang membuat rasa haus mereka masih kurang terkendali.

Pria yang tadi dicengkram Jimin diambil alih oleh Namjoon dan saat bersamaan Hana juga Soora menghampiri Inaya yang masih mencoba untuk berdiri.

Hana tak sengaja menyentuh darah Inaya—membuatnya sedikit hilang kesadaran. Soora mengetahui akan itu segara melakukan sesuatu. Ya, hanya Soora lah dari para wanita disana yang dapat menahan nasfu pada darah manusia.

"Hana pergilah..." ucap Soora memerintahkan. Namun, Hana tak bergeming.

"Choi Hana! Pergilah!" pinta Soora yang terdengar lebih tegas.

Mengetahui kekasihnya lagi berjuang menahan diri, Suga mendatangi mereka.

"Hana-ah ayo ikut denganku." Sekali ajakan itu berhasil membuat Hana berdiri dan langsung menghilang dari aula.

Di tempat lain di ruangan ini, sesaat setelah Inaya terhempas, Taehyung menarik kasar tubuh pria yang mendorong Inaya tadi. Ketiga pria yang menggunakan jubah hijau tua itu melakukan perlawanan dan terjadilah perkelahian sengit. Untuk sekedar diketahui bahwa pertengkaran kaum manusia sangatlah berbeda dengan kaum Vampire.

Jungkook awalnya sempat terpental namun akhirnya dapat memisahakan kepala dan leher pria berjubah itu dibantu oleh Jin. Namjoon yang dengan sekali hentakan berhasil memutuskan kedua tangan lawannya dan terakhir Taehyung yang membabi-buta memukul, menendang, bahkan membanting seolah tak sudi mengampuni musuhnya hingga saat Taehyung menggigit leher pria tersebut dan tumbanglah pria itu dengan keadaan kepala yang terpisah dari tubuh.

Jungkook, Namjoon, dan Jin mengumpulkan tubuh Vampire pesuruh tak bernyawa itu di satu tempat dan Syerah melemparkan obor ke arah mereka—menimbulkan kobaran api yang menyala.

Sedangkan Taehyung, setelah selesai 'berolahraga singkat' ia melangkah menghampiri Inaya yang masih bersender lemah dengan di temani Soora yang membantu menahan pendarahan di kepala-nya.

Taehyung berjongkok menyamakan posisi mereka berdua, "Tutuplah matamu, kau gadis bodoh."

Seisi ruangan bisa melihat jelas jika tubuh kecil Inaya melayang di gendongan Taehyung.

Seisi ruangan bisa melihat jelas jika tubuh kecil Inaya melayang di gendongan Taehyung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*******************🥀🥀🥀*******************

Jangan lupa di vote ya 🙏
Terima kasih.

Augustus 26nd, 2019.
(Revisi pertama. March 23rd, 2022)

After Years || KTH BTS ✔️Where stories live. Discover now