Bab 26

3.5K 154 0
                                    


Reuni kecil-kecilan pun terjadi diantara Nara, Nico dan mantan guru fisika mereka, Joshua Kim sang pengantin pria, yang baru diketahui Nico sebagai calon kakak iparnya, itu pun jika Nara tidak membatalkan pertunangan mereka.

"Wah ada Nic Miller rupanya," mendengar hal itu Nico agak gugup menghadapi mantan gurunya dulu yang terkenal galak itu, apalagi sekarang akan menjadi iparnya, Nico menduga bahwa lelaki itu pasti sudah tahu banyak tentang apa yang telah dilakukannya terhadap Nara di masa lalu.

"Eh Mr. Joshua, apa kabar?" tanya Nico basa-basi, sambil mengulurkan tangannya untuk dijabat oleh mantan guru fisikanya itu.

"Ehm, baik tentu saja, dan panggil saja aku Hyung (kakak) kita hanya terpaut empat tahun,"balas Joshua.

"Oh ya Nico, Eunki boleh kupinjam Nara sebentar, aku ada perlu dengannya?" tanya Joshua sambil menarik tangan adiknya dan membawanya pergi menjauhi kedua pria yang menginginkan adiknya itu.

"Jadi, katakan padaku kau memilih Eunki atau cinta pertamamu itu?" tanya Joshua langsung pada Nara setelah mereka berada ditempat yang agak jauh dari dua pria itu.

Nara sedikit melotot saat mendengar pertanyaan kakaknya itu, "Aku tak memilih keduanya," jawab Nara tak acuh.

Joshua melirik sekilas jari Nara, "Lalu, kenapa kau memakai cincin pemberian pria itu," tanya Joshua sambil mengangkat alis.

"Pria itu memakaikannya secara paksa, dan cincin ini sangat sulit dilepas," keluh Nara sambil mencebikkan bibir.

"Baiklah-baiklah, aku mengerti," kata Joshua santai.

"Apa dia menyakitimu lagi, aku bisa memberinya pelajaran jika kau mau," imbuhnya.

"Tidak, kau tak perlu mencemaskanku, aku bisa mengatasinya sendiri," ujar Nara.

"Ho...ho, kau mengajakku kemari hanya untuk menanyakan hal tak penting itu, yang benar saja," Nara mendecakkan lidah. "Dimana kakak iparku?"

"Oh Naera, dia tadi sedang berdansa dengan temannya," kata Joshua.

"Ya sudah, sana kembali pada istrimu, kau harus menemaninya, aku tak ingin melihat Oppaku ini menjadi suami yang tidak bertanggung jawab karena meninggalkan istrinya sendirian di pesta pernikahannya sendiri," kata Nara sambil sedikit mendorong bahu kakaknya itu.

"Baiklah-baiklah," kata Joshua mengalah, kemudian melangkah menuju istrinya.

***

Seusai pesta pernikahan mantan guru fisikanya itu, Nico dan kakeknya pulang ke New York, begitu juga dengan Nara dan kakeknya.

Nico langsung mengantarkan kakeknya ke rumah keluarga Franklin di Brooklyn, lalu pergi ke dalam untuk mampir sebentar. Betapa terkejutnya ia saat melihat seorang wanita yang kini ada di halaman rumahnya.

Chelsea Winston, ia sedang berdiri disana sambil tersenyum lebar ke arahnya, sedangkan sang kakek hanya mendengus tak suka saat melihat wanita tak tahu malu seperti Chelsea Winston yang menempeli cucunya sejak dulu.

Melihat hal itu Nico langsung menyeret Chelsea menjauhi kakeknya. "Untuk apa kau kemari?" tanya Nico dengan nada tajamnya, ia sudah muak dengan sikap Chelsea yang sejak SMA tidak berubah.

"Tentu saja untuk menemui kekasihku," kata Chelsea dengan nada mendayu, dan sebelah tangan mengusap lengan lelaki itu.

"Kita sudah putus sejak tujuh tahun yang lalu Chels, kau membohongiku," kata Nico datar.

"Aku tidak pernah memutuskanmu Nic, aku mencintaimu," kata Chelsea tajam.

"Tapi aku tidak pernah mencintaimu," kata Nico serius.

Between Love and Dream (END)Where stories live. Discover now