3. pulang

31.7K 3.4K 157
                                    

'Terlalu rusak untuk disatukan, terlalu hancur untuk diperbaiki.'

  ┼─͙─͙─͙─͙─͓─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙┼

   Happy Reading.

˖࣪✩۪۟۟҂⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘


Tap

Tap

Tap

Cklek

"Kita pulang." ucap San lalu berjalan kearah Valec dan mencabut selang infus yang dari tadi bertengger manis dipunggung tangan Valec.

"Pulang kemana? Gue gak punya tempat tinggal, Gue sebatang kara." ucap Valec dengan nada rendah dan sendu yang dibuat buat.

"Jangan bercanda kau punya keluarga dan punya rumah." ucap San sambil menggendong Valec ala bridal style.

San tau bahwa Valex bisa berjalan tapi ini sudah kebiasaannya jika ia bertemu Valex, San akan selalu menggendong ala bridal style, toh Valec aja gak keberatan sekedar info saja Virtexxion Valec Fiexander anak nya bapak Alex dan emak Stella itu orang nya mageran.

"Oh iya dua orang waktu itu kemana?" Tanya Valec.

"Mereka abangmu lho."

"Gue gak peduli, dimana mereka?" Tanyanya lagi.

"Gak peduli kok nanyain, mereka ada urusan."

"Haish kan lumayan bisa Gue jadiin babu,kalo mereka mau sih." Ucap Valec lalu terkekeh pelan.

mobil bermerek lamborgini memasuki kawasan gerbang bernuansa Eropa yang mereka ketahui adalah kediaman Greogory.

'Lebih besar rumah ayah alex.' Batin Valec.

Sandara keluar dari mobil tersebut dan membuka mobil itu untuk Valec lalu menggendongnya ala koala.

Valec menengelamkan wajahnya di leher Sandara dan menghirup bau mint yang menenangkan.

"Dok! Itu rumah siapa?" Bisik Valec.

"No! Panggil saya dengan sebutan abang bukan dokter abang gak suka,Itu rumah kamu baby."

"Ah! iya ga janji, jangan panggil Gue babi, Gue manusia."

"Harus janji, baby itu panggilan sayang vall."

"Oke-oke, haish tapi jangan baby dong, Jijik tau." dengus Valec.

"Hahahah, siap little Boy."

"Lebih baik."

Cklek

Pintu mension terbuka oleh bodyguard yang menjaga di depan pintu, Sandara melangkah penuh percaya diri, wajah yang semula ramah tiba-tiba menjadi dingin dan datar.

Valec memejamkan matanya karna rasa ngantuk yang menyerang nya tiba-tiba, Baru saja Valec akan menggapai alam mimpi suara berat memanggil.

"Turun dari gendongan Sandara Valex, dasar manja!"

Valec membuka matanya lalu melihat orang yang berbicara, terlihat jika orang tersebut marah sampai sampai urat nya menonjol dan wajah yang memerah karna marah.

Valec melihat wajah satu persatu orang yang berada diruangan itu, matanya berhenti pada perempuan pendek berwajah cantik dan imut yang sedang bersembunyi dibelakang kakak pertamanya Arsenio Greogory.

'Oh dasar ngak tau diri, khehehe nikmati dulu kesenangan lo kali ini besok-besok Gua gak bakal ngelepas lo.' Batin Valec dengan beribu-ribu niat jahat dalam otak kecil nya.

Sebenernya Valec itu anak baik tapi kalo sekali ada yang menganggu nya, siap siap saja kepala mereka terpisah dari raganya, Valec mempunyai motto hidup yang membuatnya kuat dimanapun ia berada. mottonya adalah 'Diam jika tak diganggu, bunuh mereka jika menganggu'

"Om! Udah dong, Vall baru pulang dari rumah sakit." Ujar Sandara menatap sengit ayah Valex.

"Kau sama saja dengan papah mu,selalu memanjakan dia." Geram ayah Valex yang bernama Luis Greogory.

"Lo mau digendong sama Abang Sandara? Oke-oke Vall turun hahahahah." Valec meronta-ronta dalam gendongan Sandara.

Sandara yang kesusahan menyeimbangkan Valec akhirnya menurunkan Valec dengan pelan.

"Nah! Bang sana gendong om itu." Ujar Valec sambil menunjuk Luis.

"Dasar anak tidak tau diri saya ayah mu!" bentak Luis

"Lah kok ngamok, Lo bapak Gue? Sorry aja bapak Alex lebih the best dari pada elo." Sinis Valec pada Luis.

'Mampus tuh Vall kalo sampe Ayah marah.' Batin semua orang kecuali Valec dan Sandara.

"Ayah udah dong jangan marahin kak Valex, kasian tau diakan baru pulang dari rumah sakit biarin dia istirahat." ucap Yana sambil menarik ujung baju Luis.

"Lihat Yana saja membelamu walaupun kau selalu membully nya." Ucap sang tante bernama Olla frederick Maverick.

Valec menyeringai "ooh gitu utututu maafin abang ya adek Yana." Ujarnya dengan nada mengejek.

"Jika ikhlas meminta maaf,lebih baik tidak usah." ketus Olla.

"Emang gak ikhlas sih, dikira gue mau minta maaf, ogah." Ujar Valec.

"Kau!! Hormati yang lebih tua anak-"

"Pembawa sial! Paham gue mah paham, gak sekalian anak pembunuh hm?" Ucapan Luis terpotong oleh Valec.

"Dek udah,ayah juga udah ya gak baik buat jantung ayah." sahut Gilang menengahi pertarungan anak dan ayah.

'Ini anak bakal ngemutilasi Valex.' Batin Valec sambil menatap Gilang dengan pandangan yang sulit dimengerti.

"Yaudah deh Bang Sandara ayok kekamar, err kamar Gue yang mana yah?" Ujar Valec dengan mengaruk garuk pipinya yang tiba-tiba gatal.

"Itu kak...diatas lantai dua terus belok kanan." Sahut Yana dengan suara lembut.

"Suaranya bisa biasa aja gak sih, jijik Gue dengernya, oh iya Lo jangan panggil Gue dek karna Gue gak sudi buat dipanggil dek sama Lo." Ujar Valec sambil menunjuk Yana dan Gilang.

"Ayo little Boy kita masuk, permisi Om." kata Sandara sambil menggendong Valec lagi.

─────────✶──────────
'Percaya pada diri sendiri, meski mungkin saat ini aku sedang bersedih. Karena penyemangat terbesar dalam hidupku adalah diriku sendiri.'

TBC.

ZØDYK Where stories live. Discover now