39. Obsesi

12.2K 1.5K 176
                                    

'kamu adalah angan² yang ingin segera ku genggam.'

┼─͙─͙─͙─͙─͓─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙┼

Happy Reading

˖࣪✩۪۟۟҂⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘


Valec berjalan mondar-mandir didalam ruang apartemen nya, ya, Valec memilih hidup mandiri walaupun saat mau dibawa ia harus mendapatkan amukan bahkan hampir dikurung namun karena otak pintar Valec, ia berhasil kabur.

"Sialan walaupun gue udah ganti hp, kenapa peneror itu tau nomor Gue yang baru."

Valec mengeram kesal, saat nomor peneror itu mengirimkan nya pesan.

+6210-XXXX-XXXX

|Lo kemana?!! Gue tau Lo kabur dari rumah.

|Jawab!!

| Jawab Gue sialan! Atau Lo mau Gue ke apartemen Lo hah?!

Mata Valec melebar saat membaca isi pesan tak dikenal itu, wajah nya memucat, ia menggeretakan gigi nya.

Brakk

Tarr

Valec membanting lagi headphone nya kearah Vas bunga, wajah manis nya nampak frustasi, ia mengaca-acak rambutnya.

"Anjing! Ga ada plot ini di Novel, apa alur nya berubah tapi ga sampe melenceng jauh banget gini."

Valec menghela nafas berat, ia merapikan rambut nya yang berantakan, "bisa gila Gue kalo di sini terus, jalan jalan ah."

•••

Sedangkan disisi lain seorang pria mengeram marah, mata merahnya terlihat berkilat tengah kegelapan.

"Nakal, saatnya mengambil apa yang jadi milik Gue, gak akan Gue biarin dia ngambil duluan." Ujar pria itu dengan seringai diwajahnya tampan nya.

Pria itu berdiri dari tempat tidur nya menuju ke meja rias, tangan nya mengambil softlens berwarna hitam lalu ia memakai nya, senyuman ramah tercipta dari bibir tebalnya.

Pria itu melirik rantai yang menggantung di kaki ranjang, setelah meliriknya mata yang tertutup softlens berkabut seakan obsesi nya sebentar lagi akan tercapai.

Ia mengambil headphone nya dan menekan aplikasi Maps.

"Dipusat kota ya, aku datang sayang." Tawa pria itu memenuhi ruangan yang gelap.

°°°

Prang

Kaca jendela pecah terlempar kursi, sesosok laki-laki terlihat marah, ia menjambak rambut nya dengan kencang.

Wajahnya nampak frustasi, "dimana? dimana dia? Arghh! Jangan berani-berani nya ngilang dari Gue, Valex Greogory!!!" Amarah laki-laki itu semakin menjadi.

"Hiks...dia gak ninggalin Gue kan? Hiks...kalo Lo ninggalin Gue, Gue bakal kurung Lo disini hiks..." Amarah laki-laki itu perlahan menjadi tangisan.

ZØDYK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang