33. Malaikat

15K 1.9K 101
                                    

'Diam ku itu bukan tak ingin berkata aku hanya takut, pikiran mu tak mampu mencerna, dan lisan ku membuat mu terluka.'

┼─͙─͙─͙─͙─͓─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙┼

Happy Reading

˖࣪✩۪۟۟҂⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘

"wah, minta kiss nya." Mata Valec berbinar melihat permen kiss satu plastik yang di pegang Dhaniel.

Angga menaikan satu alisnya binggung, dateng dari mana lagi nih bocah dan apa apaan itu ada Alaric ketua Osis lintang galaxy di belakang Valec dengan Aura tidak mengenakan pikir Angga.

Cup

Plakk

Dhaniel mencium pipi Valec dengan wajah santai, Valec yang merasakan bibir Dhaniel yang mencium dirinya langsung menghadiahkan sebuah tamparan di pipi Dhaniel yang membuat Dhaniel meringis kesakitan.

"Ssst....sakit anjing, salah Gue apa sih?!" Ujar Dhaniel mengusap pipinya.

"Lo kok nyium Gue!" Bentak Valec seakan-akan sedang dilecehkan.

"Lah tadikan Lo minta kiss, gimana sih mana tamparan nya pake tenaga dalam." Gerutu Dhaniel menatap Valec sinis.

"Gue minta nya permen kiss bukan kiss dicium anjing." Ujar Valec kesal menggembungkan pipinya.

"Ngomong dong, lagian kata-kata Lo ambigu asu, seharusnya ngomongnya gini 'Niel minta permen kiss nya dong' gitu."

"Pikiran Lo aja yang ngeres."

"Idih! Tapi Gue ga nyesel sih karna nyium cowo manis kaya Lo."

Valec melepas sebelah sepatu nya, saat akan melayangkan sepatu itu pada kepala Dhaniel.

Hap

Alaric memegang tangan Valec sebelum ia akan melempar sepatu itu pada kepala Dhaniel dengan mencengkeram nya lumayan keras.

"Akh! Lepas in ga?! Gue mau nimpuk mulut nih bocah, sekate-kate anjing ngomong Gue manis! Ga terima Gue asu."

"Nyata nya Lo manis." Sahut Asta yang kerap kali dipanggil Angga oleh semua orang.

"Lo juga ta! Anj-"

"Mengumpat lagi 30 poin untuk mu." Potong Alaric saat Valec akan kembali mengumpati teman yang lain.

Valec menatap Alaric malas, ia menarik tangan nya agar terlepas dari genggaman Alaric lalu melipat tangan nya di dada.

"Ngapain Lo kesini?" Tanya Valec dengan nada sinis.

"Ngawasin kamu." Jawab Alaric datar.

"Buat apa ngawasin Gue? Dan bisa ga Lo ngomong nya jangan kamu?! Gue-Lo aja ya."

Alaric menghela nafas pelan, "Gue ngawasin Lo karna disuruh sama Bu Ritna."

"Sampai kapan Lo ngawasin Gue?"

"Sampai kasus itu selesai."

"Hah?! Yang bener aj-"

"Kasus? Kasus apa anjir, kok Gue baru tau ya sat." Ucapan Valec langsung dipotong oleh Dhaniel yang memandang Valec kepo serta khawatir.

Alaric menatap sinis kearah Dhaniel yang mengeluarkan aura kekepoan yang amat besar, mata Dhaniel berbinar seakan akan mendapatkan berita Hot.

"Lo gak usah ikut campur bocah tengik." Ujar tajam Alaric yang mampu menusuk hati lawan bicara nya.

ZØDYK Where stories live. Discover now