15. King eagle (Rajawali)

24.2K 2.9K 87
                                    

'bersikap seolah-olah ga terganggu sama apa yang mereka katakan, padahal itu sangat menganggu dan mempengaruhi mental'

┼─͙─͙─͙─͙─͓─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙┼

   Happy Reading

˖࣪✩۪۟۟҂⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘

"Anak pembawa sial!"

"Seharusnya saya nggak ngelahirin kamu!"

"Nggak usah caper."

"DIAM! NGGAK USAH BERISIK."

"gue jijik ngeliat lo, minggir."

"Jangan mengganggu saya lebih baik kamu mati."

"Berengsek ngapain Yana lagi Lo hah?!"

"Brengsek kepala gue.." Valec memegang kepalanya yang sakit bukan main.

Suara-suara asing muncul dan bertabrakan dengan memori Valec dalam keadaan sadar, biasanya kilasan ingatan Antagonis akan dikirim melalui mimpi atau koma nya sang Antagonis penganti  (Valec) tetapi ini aneh Valec dalam keadaan sadar dan itu membuat kepalanya sakit--sangat.

"Saya menemukan tuan muda." ujar seseorang dibelakang Valec sambil berteriak memanggil kawanan nya

"Tangkap dia." Ujar salah satu diantara mereka.

Sekarang Valec sedang berlari menghindari Bodyguard Allegra yang berasal dari mension saat diri nya samar-samar mendengar Allegra menyuruh Bodyguard nya menangkap dirinya.

Valec langsung berlari kencang keluar mension dan disinilah, ia berada di Gang sempit daerah kumuh, cukup jauh juga ia berlari dan itu membuat dadanya sesak serta ingatan yang menerobos masuk begitu saja.

Rasanya ingin tumbang tetapi ia sedang dikejar para Bodyguard Allegra yang tak akan membiarkan ia lepas begitu saja.

"Syalan! Para babi itu..ah! Bukan lebih tepatnya anjing setia." monolog Valec kesal dan berlari lagi.

"Tuan muda berhenti."

"Tuan muda tolong berhenti kami tidak akan menyakiti anda."

"Tuan muda!!!"

"Tuan muda."

"Tuan muda."

"Tu-"

"BACOT! Mending lo pada pergi dah!!" teriak Valec menaiki tembok pembatas Gang.

Para Bodyguard panik saat melihat sang tuan muda Menaiki tembok pembatas yang tinggi nya bukan main dan mereka juga masih sayang nyawa jika mereka tidak berhasil mendapatkan sang tuan muda.

"Tuan muda kami mohon turun itu akan sakit jika anda tejatuh." Ujar salah satu Bodyguard itu.

"Tuan muda kami mohon!" Ujar Bodyguard yang lain.

"Turun tuan muda."

"Kami akan menangkapmu tenang saja tuan muda." Ujar mereka.

Tanpa Valec sadari beberapa Bodyguard pergi dari sana untuk menangkap nya dari sisi lain.

'Bodoh' batin Valec langsung terjun dari tembok pembatas itu tanpa tau bahwa ada seseorang yang sedang merokok di balik tembok yang Valec lompati.

Brukk

"Agrh! Anjing, siapa Lo?!"

Valec membekap mulut orang itu yang berada dibawahnya?!, waktu Valec menjatuhkan diri ia menimpa seseorang pria dan jatuh tepat didada orang berhodie hitam.

"Diem." Cicit Valec menyembunyikan wajahnya nya didada orang itu.

Laki-laki itu menyiritkan alisnya heran lalu melirik kearah teman-temannya, sedangkan teman-temannya diam dengan pandangan datar lalu....

Tap

Tap

Tap

Suara langkah kaki menggema di gang tersebut lalu beberapa orang bertubuh besar serta ber Jas hitam menghampiri salah satu teman ber hodie hitam.

"Permisi anak muda, apa kau melihat seseorang lewat sini atau jatuh di sekitar sini." Tanya Bodyguard Allegra.

Anak itu--->Arsa Arkana hanya tersenyum lalu menggeleng.

"Nggak ada pak." Ujar Arsa sambil tersenyum palsu.

Salah satu Bodyguard itu melirik kebelakang Arsa dan menemukan seseorang sedang berpelukan dalam posisi yang err...ambigu (?).

"Baiklah jika begitu, terima kasih." Ujar Bodyguard itu lalu menarik bebarapa pasukannya untuk kembali ke mension dan mengabarkan berita bahwa mereka kehilangan tuan muda mereka.

"Turun!" Perintah orang berhodie hitam Naresh Nalendra.

Valec turun dari dada Naresh lalu menengok kekanan dan kiri untuk mengetahui apa dirinya sudah aman atau belum, Valec melirik Naresh yang sedang duduk sambil membersihkan bajunya yang kotor akibat debu dan tanah.

"Emm...makasih." Ujar Valec meringis pelan melihat Naresh dan teman-temannya menatap tajam dirinya.

"Kau! Apa kau tidak tau siapa kami hah!" Ujar Kenzie Reifansyah dengan nada tinggi.

"Mana gue tau, kan belum kenalan." Ketus Valec.

"Hoo~ berani menjawab kau bocah." Ucap Kenzie.

"Berani sekali menimpa king Eagle." Ujar Naresh menyeringai.

Mata Valec membola, apa dia bilang?! Eagle? Rajawali kan? Sialan seharusnya Valec mengindari Geng Eagle kenapa diri nya malah masuk ke kandang Eagle, pikir Valec mengeram kesal.

"Kau tak bisa lolos dari kami bocah." Kata Raymond Sayudha menyoroti Valec dengan senter hp.

Valec yang merasakan sinar ilahi.g sinar ultraviolet langsung menutup matanya.

Deg

'Manis.' Batin anggota inti Eagle.

"Eh itu siapa nama lo ah! Bangke matiin nggak tuh senter." Ucap Valec merampas hp Raymond.

Raymond hanya diam saat hp nya dirampas oleh sosok manis didepannya, Naresh juga diam seakan terhipnotis kedalam pesona sosok yang menimpa dirinya tadi, Kenzie mengangga lebar dengan tangan menutupi mulut sedangkan Arsa tersenyum dengan semburat merah di sekitar pipinya.

"A-ada apa dengan kalian?" Tanya Valec melihat keanehan diwajah anggota inti Eagle dengan wajah takut.

─────────✶──────────
'Aku yakin kalau Tuhan selalu mempunyai rencana baik di balik kekecewaan dan sedih yang telah kurasakan, sebab semua pasti ada hikmahnya.'

TBC.

ZØDYK Where stories live. Discover now