21. Daddy

22.9K 2.6K 142
                                    

'Harum tanah setelah dijatuhi oleh air hujan memang membawa ketenangan.'

┼─͙─͙─͙─͙─͓─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙┼

Happy Reading

˖࣪✩۪۟۟҂⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘

Sudah dua hari Valec dikurung dalam kamar, ia tak memakan bahkan menyuntuh makanan yang diberikan oleh para Maid mension.

"Ck! Lo nggak akan bisa ngeracunin gue bocah sialan!." Ujar Valec menendang napan berisi makanannya itu keluar balkon.

Valec mengacak-acak rambutnya, sudah dua hari ia tidak keluar dan terkurung membuatnya stress dan lapar ia sudah bosan mengheck banyak perusahaan ter masuk perusahaan Luis dan membuat rekeningnya meledak-ledak kebanyakan saldo yang ia masukan.

"Haaah! SUMPAH! YAH GUE NGGAK AKAN DEKET-DEKET SAMA SIGILA ALLEGRA UDAH GILA, PEDOPHIL LAGI." teriak Valec sambil menekuk lutut nya.

Ia sedikit trauma membayangkan saja bisa-bisa ia menjadi gila, mengalami pelecehan seperti ini, sudah beberapa kali diri nya mencoba melukai dirinya sendiri tetapi digagalkan oleh Gilang yang memantau dirinya dari CCTV.

Cklekk

"Tuan muda anda disuruh tuan Arsen untuk makan bersama." Kata maid wanita yang membuka kamar Valex.

Valec mengangguk, ia turun dari kasurnya dengan tubuh terbalut selimut tebal lalu keluar dari kamar menuju ruang makan, sesampainya diruang makan Valec langsung mendudukan diri nya dikursi sebelah Elvano karna menurut Valec, Elvano itu yang paling waras dikeluarga ini.

"Siapa suruh kamu duduk? Mana pake selimut lagi." Ujar Luis dengan nada tak suka.

"Diem gua mau makan!" Bentak Valec menyantap makanan nya dengan lahap.

Calvin menyiritkan dahinya binggung melihat cara Valec makan seperti orang kelaparan seingat Calvin ada beberapa maid yang mengantarkan makanan untuk Valec.

"Makanan yang dikasih oleh Maid Valec buang." Ujar Gilang seakan tau isi pikiran Calvin.

"Lha?! Kenapa dibuang?" Tanya Calvin penasaran.

Valec yang mendengar percakapan dua abangnya (?) Langsung menyeringai jahat.

"ada racun dimakanan gua, ga tau deh siapa yang kasih racun kalo ketemu mungkin gua bunuh." Ucap Valec melirik kearah Yana yang berkeringat dingin.

"RACUN!?" Kata mereka bersamaan kecuali Luis dan Gracia yang hanya bisa mengangga.

"Hm."

'Sialan dia sadar rupanya.' Batin Yana meremas garpu ditangan nya.

"Racun yh hmm... Yana ga tau yang kasih racun ke makanan kak Valec, yang pasti bukan Yana." Sahut Yana dengan suara imut.

Valec terkekeh, "nggak ada yang ngomong itu Lo, ahh apa jangan-jangan kau yang.."

"Ihh bukan Yana yh kak! Yana anak baik nggak tau racun-racun kaya gitu."

"Anak baik? Yakin dick? Affah iyahh, Hahahahha astaga jangan buat gue ketawa deh, muka sama omongan doang yang baik tapi nggak tau pikiran sama hatinya."

Tangan telunjuk Valec menempel pada kening Yana yang kebetulan duduk didepannya lalu mendorong kepala Yana sedikit.

"gua menang." Ujar Valec tanpa suara tapi dapat dibaca oleh satu keluarga.

Valec membenarkan selimutnya yang lengser, lalu berdiri dari tempat duduknya dan berjalan menjauhi meja makan tanpa pamit kepada Allerga, Arsen, Luis, Gracia dan Elvano, Gilang, Calvin.

Drrt Drrtt Drrtt

Handphone Luis berdering menganggu acara makan Satu keluarga dengan cepat Luis mengangkat Telfon itu.

"Hm?"

"Ahh~ Luis aku merindukan anak kecil mu itu, dimana dia?" Tanya seorang pria paruh baya disebrang sana.

"Siapa?"

"Dasar sialan! Apa kau tak mengingat ku hah?! Aku kakak mu bodoh." Bentak orang disebrang sana.

"Ah! Maafkan aku kak, em ada perlu apa menelpon ku." Ujar Luis dengan suara bergetar.

"Hufft- selain pikun kau tuli yah, aku menelpon mu karna merindukan anak kecil mu itu dan.... besok aku akan kerumah mu mengambil hak asuh Valex."

"APA?! Aku tak mengizinkan mu mengambil hak asuh Valex." Marah Luis sambil menggebrak meja makan membuat beberapa orang terkejut.

"Tanpa Izin mu aku akan tetap mengambilnya, bodoh!"

Titt

Panggilan itu terputus satu pihak oleh Luis, "Allegra bunuh Bodyguard dan pengacara suruhan daddy mu besok."

"Tidak." Singkat Allegra.

"Apa kau ingin adikmu dibawa oleh Daddy mu itu hah!!"

"Sudah saya bilang tidak ya tidak, saya merasa aneh dengan anda bukannya kau membenci Valex? Kenapa kau sekarang seakan melindunginya."

"Karna dia anak ku."

" sejak kapan kau menganggap nya anak." Serkas Calvin.

"Apa waktu melihat amarahnya Allegra pak tua itu tiba-tiba mulai menyayangi Valex heh." Ujar Gilang menimpali.

"Takut, dia takut pada Allegra." Kata Elvano dengan suara datar.

"Ihh abang papah jangan berantem didepan makanan nggak baik humpt." Ucap Yana mengembungkan pipi nya.

Gracia yang melihat pipi putrinya menggembung langsung mencubit nya yang membuat Yana meringis dan menangis pada akhirnya lalu di tenang kan oleh Luis yang lebih memilih mengalah pada anak-anak nya itu.

"Menjijikan." Desis Albert.

─────────✶──────────
'melepaskan sesuatu dengan rasa terpaksa adalah sakit yang paling luar biasa.'

TBC

[SORRY BRO, GW SELOW RESPON BUAT CERITANYA KARNA BANYAK KENDALA ALIAS SIBUK]

BTW GRUP WA SAMA TELE NYA UDAH ADA YA

NAMA TELE : zodyk

KALO MAU MASUK WA NYA ZØDYK BISA CHAT "+62 878 6783 3904"

Digrup bisa tanya-tanya tentang part sama adm yaitu sya atau mau kasih saran gtu

ZØDYK Where stories live. Discover now