16. Kecewa

24.3K 2.8K 184
                                    

'Ekspektasi yang terlalu tinggi menimbulkan rasa sakit pada hati sendiri.'

┼─͙─͙─͙─͙─͓─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙┼

Happy Reading

˖࣪✩۪۟۟҂⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘


Brakk

Prang

Bugh

Allegra melempar apapun di sekitarnya bahkan para Bodyguard nya ia bunuh tanpa ampun yang membuat satu mension takut pada aura membunuh Allegra.

Mereka tak berani mendekati Allegra bahkan berkata apapun, kenapa? Sesuatu yang diinginkan Allegra tidak ia dapatkan yaitu adik manisnya (?) Yang kabur entah kemana.

Arsen yang melihat itu hanya menghela nafas lelah, terkadang Arsen berpikir kenapa ia takut pada adiknya? Padahal ia lebih tua dari Allegra, ckckckck merepotkan pikir Arsen.

"Bodoh! Bodoh! Bodoh! Untuk apa kalian hidup?! Menangkap adikku saja tak becus, cari dia bodoh! Bajingan." Allegra berteriak kesetanan di ruang tamu.

Para bawahan Allegra dengan cepat berlari kocar-kacir dengan wajah pucat dan takut keluar dari mension untuk mencari sang tuan muda.

"Gilang, buat adik mu tenang." Ujar Luis dengan nada memerintah.

Gilang menggeleng menandakan ia tak bisa, jika boleh jujur Gilang takut pada Allegra dikarnakan dulu Gilang selalu mendapat luka dari Allegra saat menangani Allegra yang sedang marah di Rumah sakit jiwa maupun ruang putih yang di desain khusus jika Allegra kambuh.

"GILANG!! JANGAN EGOIS TENANGKAN ADIK MU." bentak Gracia yang bergetar takut.

"Lalang nggak bisa Mah! Lalang takut, biarkan Allegra tenang dengan sendirinya." Kata Gilang dengan suara gemetar.

Elvano mengusap kedua bahu kakaknya, mengulurkan kehangatan dan ketenangan untuk kakaknya, Elvano tau. Semua yang berada di keluarga Greogory tidak ada yang waras sama sekali begitu pun dirinya, tetapi ia sebisa mungkin menutupi penyakit Nyctophile nya dengan wajah dingin dan kalem.

"Tidak berguna! Kami menyekolahkan mu untuk menangani kejadian dan hall seperti ini! Tetapi kami salah! Kau sama sekali tidak berguna." Bentak Luis dengan nada kasar.

"Kami kecewa pada mu Gilang! Jika ini akhirnya lebih baik kamu tidak perlu sekolah maupun kuliah dan magang ditempat manapun karna kemampuan mu tak berguna." Ujar Gracia.

Deg

Gilang memegang dadanya yang sesak, sekarang Gilang tau apa itu rasa sakit yang dialami Valec setiap hari yang dihina dan dimaki oleh kedua orang tua nya dan Gilang pun tak menyangka bahwa mereka pun menghina diri nya tidak berguna?.

"Mamah! Papah! Cukup! kalian sudah keterlaluan." bentak Arsen membanting Gucci disebelahnya.

"Vano nggak percaya mamah sama papah, bisa-bisanya ngomong kayak gitu sama bang Gilang." Ujar Elvano dengan nada kecewa serta sorot mata yang kosong.

"Jangan pernah kalian menunjukan wajah kalian didepan Avin, jika kalian tidak bisa menarik Kata-kata busuk itu." Ujar dingin Calvin.

'Kenapa jadi gini?! Sialan kalo keluarga ini hancur gue ngga bisa dapet harta mereka.' Batin Yana dengan perasaan kesal.

Allegra melihat keluarganya yang sedang bertengkar lalu beralih menatap Yana yang sedari tadi diam menyimak.

"KAU! KAU ANAK SIALAN YANG SUDAH MEMBUAT KESAYANGANKU PERGI!" Ujar Allegra berjalan cepat kearah Yana lalu menarik rambut perempuan itu kencang.

ZØDYK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang