7. The king off bacot

26.2K 2.9K 137
                                    

'Hatiku terbakar dan membuat lubang di dadaku. Setiap kali kau berbicara denganku, ia terus tenggelam. Sekarang aku tak punya apa-apa lagi selain abu.'

┼─͙─͙─͙─͙─͓─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙┼

   Happy Reading

˖࣪✩۪۟۟҂⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘

Nafas Valec tersengal-sengal, matanya memancarkan kebencian yang mendalam pada gadis di depannya yang menjadi adik tiri padahal umur gadis itu lebih tua satu tahun dibanding Gadis itu.

Dhaniel yang memang sedang membeli Nasi goreng kesukaan sehabatnya lalu mendengar suara ribut-ribut langsung berlari kearah tempat kejadian dengan wajah terkejutnya Dhaniel berjalan kearah Valec.

Dhaniel mengelus punggung Valec yang  terkena tumpahan kuah bakso yang sudah mengering tapi tidak dengan bau bakso yang masih menguar kuat.

Kantin tiba-tiba menjadi hening, tak ada satu suara pun yang keluat dari mulut mahasiswa.

"Gue gak nyangka...Lo kayak gitu Yan" seseorang disebelah Yana membuka suara, yang mereka yakini adalah teman Yana bernama Clarissa Athania yang sering dipanggil Rissa.

Valec menyeringai,sebenarnya ia tau apa yang terjadi dikejadian ini dikarnakan dinovel menceritakan Yana yang tak sengaja menjatuhkan kuah bakso itu kepada Valex, Valex yang tak terima langsung memarahi Yana bahkan tak segan-segan memukulnya tetapi yang disini bukan lah Valex melainkan Valec.

Sang raja drama dan the king off bacot.

"Hiks..kenapa kakak Valex ngomong gitu hiks.."

"..."

"Gak usah drama Lo,Yan. Gue kecewa sama Lo" Ujar Rissa.

"T-tapi yang...hiks diomongin...hiks kak Valex...gak bener Ris hiks...aku gak kayak gitu...hiks" Ucap Yana sambil sesenggukan.

"Mana ada maling mau ngaku"

"Eh Lo pada tadi liat gak?"

"Liat apa?"

"Tadikan Yana jatoh tuh ya~ emang Yana jatoh karna apa? Perasaan kagak ada batu yang ngebuat dia jatoh"

"Eh! Buset iya ya...kok Gue baru sadar"

"Gak ada angin gak ada hujan dah jatoh, letoy amat mbak"

"Hiks aku tadi itu kesandung tali sepatu hiks" ujar Yana.

"Tali sepatu? Lo buta apa katarak? Itu sepatu Lo kan gak ada talinya" Ujar pedas Dhaniel memandang sengit Yana.

'Sial gue lupa!' batin Yana.

"Udah lemah eh ternyata Buta" kata Dhaniel.

Valec menggelengkan kepalanya, ternyata ini adalah sifat asli Dhaniel dibalik wajah tampan dan sifat Fuckboy nya. Beribu ribu ucapan berbisa  yang Dhaniel miliki didalam mulut manisnya itu.

"Hiks...abang Calvin~ Huaaaaa" tangis kencang Yana memangil nama Calvin berulang-ulang dengan hati berharap bahwa Calvin akan membatunya.

Valec tersentak kaget mendengar nama itu, ia lupa bahwa Calvin bersekolah disekolah yang sama,Valec hanya perlu menyiapkan diri untuk menerima bogem mentah Calvin karna membuat Yana menangis.

"Dih kok cepu" kata Dhaniel.

"Biasalah bro! Orang yang otaknya kosong paling banyak bicaranya, kayak dia..udah kalah bacot eh malah cepu" Ujar Valec sambil menepuk pundak Dhaniel.

Calvin yang mendengar namanya disebut hanya bisa menutupi wajah malunya dengan wajah datar nan dingin, yang punya masalah siapa yang menyelesaikan siapa fikir Calvin.

"Hm?" Calvin tiba-tiba saja berdiri disamping Dhaniel dengan wajah datar.

"Hiks...A-abang Vin, ka-kak Valex hiks nuduh aku yang hiks engak-engak" Adu Yana pada Calvin dengan muka imut.

Yang membuat Valec,Dhaniel dan beberapa orang jijik melihat itu bahkan ada yang berpura-pura muntah.

Calvin mengenggam tangan Valec lalu menyeretnya keluar Kantin sekolah, Valec yang terkejut hanya diam tanpa ekspresi sedangkan Dhaniel hanya memandang cengo kearah mereka berdua.

"Huwaaa kenapa Ak-aku ditinggalin hiks" jerit Yana sambil menangis.

"DIEM LO! BERISIK ASU!" bentak Gavin teman Calvin, Gavin Alexander adalah teman sebangku Calvin yang memiliki sifat bar-bar tetapi suka ketenangan jika ada yang mengganggu ketenangannya Gavin tak segan-segan memukulnya.

Sedangkan disisi lain, seorang pria paruh baya sedang mengawasi beberapa anak remaja disekolah Lintang Galaxy, pria itu tersenyum (baca: menyeringai) melihat sosok Remaja bernama Tag Valec yang sedang diseret Calvin menuju UKS.

"Ahh! Kapan kau dikeluarkan dari mension Luis baby~, Daddy menunggumu disini terlalu lama" monolog Pria paruh baya tersebut.

Tok

Tok

Tok

"Masuk"

"Bos! Ini data tentang Scarlett Zerlyana" Ucap orang itu pada pria paruh baya yang menjabat sebagai bos nya.

"Hm! Pergilah"

"Baik bos! Saya permisi" orang itu meletakan amplop berwarna coklat diatas meja lalu pergi dari ruangan itu.

"Kau akan hancur jalang! Hahahaha" tawa iblis pria itu mengelegar diruangan.

Sedangkan disisi lain Calvin dan Valec, Calvin menarik keras pergelangan tangan Valec lalu menyeretnya memasuki UKS.

"Apaan sih lo" Ucap Valec dengan nada bingung.

Sedangkan yang diajak bicara tidak menghiraukan ucapan Valec.

Calvin berjalan mondar mandir mencari obat P3K di sudut UKS tapi tidak menemukannya, kemudian dari arah luar terdapat siswi yang berjalan dengan membawa kotak P3K.

Ceklek

Valec dan Calvin kompak menatap ke arah pintu UKS.

"Ada apa?" Tanya Calvin dengan nada dingin.

"Em.. i-itu kak"

Calvin mengangkat sebelah alisnya seolah bertanya 'apa'.

Jelas saja gadis itu gugup karena ditatap seintens itu oleh dua cowo famous di sekolahnya.

"Maaf kak, saya cuma mau ngembaliin ini"

"Hm" dehem Calvin.

"Y-yaudah saya pamit dulu kak" ucapnya lalu buru buru pergi dari sana.

"Siapa?" Tanya Valec.

Calvin hanya mengangkat bahunya acuh.

________________☆☆☆_________________

'Tidak menaruh kepercayaan satu sama lain adalah cara terbaik untuk menghindari pengkhianatan.'


TBC.

                            

ZØDYK Where stories live. Discover now