29. Luka

17.8K 2K 65
                                    

'hidup kalo ga broken heart ya broken home.'

┼─͙─͙─͙─͙─͓─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙┼

Happy reading

˖࣪✩۪۟۟҂⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘

Setelah kejadian percobaan pembunuhan yang dilakukan Valec, sekarang ia dikurung didalam kamar milik Elvano yang gelap, setiap dua jam sekali Gilang akan menjenguk Valec untuk memeriksa keadaan mental nya dan menanyakan beberapa pertanyaan.

Sedangkan Arga dan Yana yang sedang diinterogasi diruang kerja milik Luis, mereka semua hanya menanyakan pada Arga yang dari awal bersikap santai saat kejadian itu berlangsung jika bertanya pada Yana pun hanya dijawab dengan isakan lalu gelenggan.

"Arga jawab saja! Kenapa kau membuat ini menjadi sulit!." Ucap Luis frustasi disaat menanyakan beberapa pertanyaan untuk Arga tetapi di jawab "hmm." atau "mn."

Arga sedikit menyeringai melihat wajah frustasi Luis, "lebih baik kau tanyakan pada anak sialan mu itu." Ujar Arga melirik tajam kearah Yana yang masih menangis dipelukkan Gracia.

Mereka semua menatap kearah Gracia seakan meminta tolong untuk berbicara pada Yana yang sendari tadi masih menangis karna kamar nya hancur lebih tepat nya suatu barang pemberian sang ibu kandungnya sebelum ia dibuang ke panti asuhan.

"Sayang...ada apa dengan mu dan kak Valex hm?" Tanya lembut Gracia pada Yana.

Yana menggeleng seakan tak mau menceritakan kejadian sebelum percobaan pembunuhan itu terjadi.

"Ceritakan saja, kami tak akan marah pada mu." Ujar Luis berusaha meyakinkan Yana.

Yana mengangkat wajah nya dari dada Gracia, "hiks...waktu itu..."

Yana menceritakan semua kejadian tentang kalung yang Valec yang rusak dan kejadian dimana ia akan dibunuh oleh Valec dengan cara mencekik nya, Yana menceritakan kejadian kalung dengan isakan kecil disela sela bicara nya.

"....hiks cuma kalung saja hiks kak valec mau bunuh Yana hiks.." lanjut Yana diakhir cerita.

Arga mengeram pelan, mata nya berkilat semakin tajam seakan bisa memotong apa saja yang ia lihat.

Brakk

Calvin menggebrak meja keras, wajah menahan marah sampai urat urat diwajah nya muncul, Calvin berjalan kearah Yana lalu...

Plakk

Calvin menampar Yana keras sampai sudut bibir Yana sobek, Calvin menatap dingin kearah Yana yang sedang memegang pipi dengan air mata yang mengalir.

"Sialan Lo! Vall kaya gitu ternyata ulah Lo?! Lo tau gak! Dia sampe pengen bunuh Lo gara-gara kalung bukan? Heh! Dia gak masalah sama kalung itu tapi kenangan didalam kalung itu, itu sama aja kaya benda berharga pemberian ibu Lo dan Lo dengan gampang nya ngomong 'cuma kalung' mikir lah anjing." bentak Calvin dengan suara tinggi.

"Tapi...tapi Yana udah minta maaf." Lirih Yana tetapi masih bisa didengar oleh Calvin.

"Minta maaf? Perkataan macam apa itu, setelah Lo ngancurin sesuatu yang amat berharga bagi seseorang dan dengan kata itu Lo gak bisa ngembaliin apa-apa." Setelah berkata seperti itu Calvin berjalan keluar dari ruang kerja Luis untuk menenangkan diri.

Elvano menatap dingin Yana, "Menjijikan, seharusnya ini semua tak terjadi jika kau tak berulah, mengambil barang orang lain! Kau sudah lancang melanggar privasi seseorang!"

ZØDYK Where stories live. Discover now