43. Dua Jiwa

10.1K 903 44
                                    

'tugasmu berat, ceritamu masih panjang. tetap kuat ya, ingat kamu punya tujuan.'

┼─͙─͙─͙─͙─͓─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙┼

   Happy Reading

˖࣪✩۪۟۟҂⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘

Gelap.

Itulah yang Valec, rasakan saat membuka matanya, ia melihat kekanan dan kekiri yang ia lihat hanyalah kegelapan.

Valec terdiam saat melihat sosok yang sama seperti dirinya yang sedang menatap Valec dengan pandangan kosong.

"Selamat datang." Ujar sosok itu.

Valec melangkah kan kaki nya cepat kearah sosok tersebut.

"Mau Lo apa Valex Greogory!! Lo pengen alur kehidupan Lo bahagia! Tapi kenapa Lo gak mau ngasih semua ingatan Lo ha?!! yang Lo kasih ke Gue ingatan yang ada di Novel bukan ingatan asli Lo." Amarah Valec tak terbendung lagi.

Ya! Selama Novel ini berjalan pernah kah kalian melihat ingatan Valex yang asli? Ah kalian pasti hanya melihat ingatan Valex yang dipukuli, dibully dan di caci maki yang kalian lihat adalah ingatan nya di Novel bukan ingatan aslinya.

Tidak mau membagi ingatan, membuat banyak teka teki dan plot twist yang tak bisa Valec bayangkan membuat dirinya stres sendiri.

"..."

"Jawab anjing! Gue binggung lex Gue gak tau mana temen mana musuh." Bentak Valec.

Lagi lagi Valex tak menjawab Valec, Valex hanya diam dengan pandangan yang sulit di artikan.

Valec mendekati Valex yang menatap nya aneh.

Bugh

Valec yang kesal memukul dada Valex yang membuat Valex mundur tiga langkah.

"JAWAB VALEX GREOGORY!!"

"KENAPA GUE HARUS NGEJAWAB PERTANYAAN LO, LO CUMA KASIAN KAN SAMA GUE MAKANYA MAU NGEJALANIN ALUR NOVEL ITU." jawab Valex dengan amarah.

"Kasian? Lo bilang Gue kasian sama Lo?! Gue ngejalanin hidup di Novel bukan kasian sama Lo bangsat, Gue mertahanin jiwa Gue, Gue gak tau bakal balik ke dunia Gue atau terjebak disini selamanya dengan orang orang gila setiap hari nya." Balas Valec menatap Valex sendu.

"Gue kira dengan namatin Novel ini Gue bisa balik ke dunia Gue, jadi... jadi Gue mohon kasih ingatan yang Lo simpen selama ini Lex, bagi ke Gue semua rasa sakit Lo." Lanjut Valec tersenyum miris.

Valex tertegun, ia menatap Valec tidak percaya.

"Gue takut Vall Gue takut hiks... huaaaa." Valex menangis kencang.

Valex memeluk Valec erat, menangis kencang di bahu Valec, badan nya bergetar hebat seakan akan ada trauma masa lalu nya dan membuat luka lamanya terbuka.

Valec mengusap usap punggung Valex berharap Valex tenang.

"Mereka...hiks mereka..."

"Tenang pelan pelan Gue gak kemana-mana."

ZØDYK Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin