22. Vatha

21.7K 2.4K 61
                                    

'jangan terlalu dalam, manusia bisa berubah kapan saja.'

┼─͙─͙─͙─͙─͓─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙┼

Happy Reading

˖࣪✩۪۟۟҂⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘

Sudah dua bulan lebih satu minggu Valec terjebak didunia Novel, satu teka-teki tak kunjung terpecahkan apalagi dengan adanya Albert sisi lain Allegra menjadi lebih posesif bahkan agresif jika tak ada kabar Valec barang sedetik pun pergerakan Valec.

Valec perjalan masuk kedalam Caffe yang berada jauh dari mension Greogory dengan menggunakan montor Calvin yang terpajang didepan garis plus dengan kunci nya.

Akhir-akhir ini Valec berasa diikuti oleh seseorang bahkan dirumah sejak acara makan malam bersama keluarga brengsek itu.

Valec menyesal telah satu meja makan bersama mereka, sumpah No Fake Fake.

"Lo dimana? Gue udah di caffe nih."

"Kita dimeja No.08 eh! Itu Lo kan yang pake switer biru muda?!" Ujar Dhaniel disebrang telfon mendadak mengeraskan suara nya.

Valec menjauhkan Handphone dari telinga karna mendengar suara keras Dhaniel.

"Iya! Lo dimana sekarang bangsat!" Bentak Valec geram.

""Udah dibilang meja No 08! Tenggok kekanan gue disitu sama Angga, btw Lo lucu deh pake Sweater biru muda."

Setelah mengatakan itu Telfon itu terputus satu pihak oleh Dhaniel, Valec menenggok kesebelah kanan dan terlihatlah dua pemuda yang sedang duduk, satu pemuda sedang memainkan handphone nya itu Angga dan satu pemuda lagi sedang tertawa pelan yaitu Dhaniel.

Valec berjalan pelan kearah mereka lalu....

Brakkk

"Anjing!!" Jerit  mereka berdua.

Valec menggebrak meja caffe membuat beberapa pelanggan menengok kearah mereka beberapa detik lalu kembali ke kegiatan masing-masing dan membuat Dhaniel serta Angga terkejut.

Valec yang melihat mereka terkejut langsung mendudukkan dirinya menatap mereka dengan wajah tanpa dosanya disertai tawa kecil.

"Kaget bro? Hihihi sorry deh." Kata Valec meminum Jus milik Dhaniel.

"Weh! Jus gue bangsat, belom gue minum juga." Ujar Dhaniel merebut kembali minumannya yang telah separuh diminum Valec.

"Pelit lo jadi temen, eh Lo siapa dari tadi diem diem bae?" Angga yang awalnya memainkan handphone nya langsung menenggok kearah Valec.

"Lo ga kenal gue?" Angga menunjuk dirinya sendiri.

Valec menggeleng.

Dhaniel menepuk jidat nya,"eh! Sorry sorry nga! Valec amnesia akibat kecelakaan dan Lo Vall kenalin dia  Anggasta sering dipanggil Angga." Jelas Dhaniel.

"Salken Valec panggil gue Vall jangan Lex." Valec menompang kepalanya pada kedua tangannya yang saling bertautan.

Valec tersenyum (baca: menyeringai) kearah Angga yang menatap Valec.

"Karna gue bukan Valex yang selalu dipanggil lex." Lanjut Valec mendatarkan mukanya yang membuat Angga terkejut sedikit lalu menetralkan mimik wajahnya.

"Oke! Panggil gue Asta itu khusus buat Lo."

'Dia bukan Valex yang gue kenal! Siapa Lo sebenarnya.' Batin Angga penasaran.

ZØDYK Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ