30. Surprise

16.1K 1.9K 106
                                    

'Berikan sedikit cahaya dalam gelapmu, agar aku bisa percaya akan adanya harapan.'

┼─͙─͙─͙─͙─͓─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙┼

Happy reading

˖࣪✩۪۟۟҂⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘

Kepala Valec sudah berasap tebal, wajahnya menahan amarah serta malu menjadi satu.

"BANGSAT! Dhaniel goblok buka pintunya, sini Lo babi!" Valec mnegedor-gedor pintu ruang kelas.

Dua hari setelah kejadian itu mental Valec perlahan mulai kembali semula dan Yana mendapatkan hukuman yang menurut Valec sedikit setimpal yaitu...

5 cambukan dari kakak-kakak nya, dua hari kurungan didalam kamar kosong serba putih tanpa ada barang satupun, dan yang terakhir yaitu hancurnya barang pemberian ibu Yana dulu.

Valec puas dengan hukuman yang diberikan keluarga Greogory pada Yana? Ohhh~ tentu tidak kawan.

Valec bukan tipe orang yang mudah memaafkan, jika Valec pemaaf itu adalah hal yang jarang terjadi, ia tipe pendendam tak seperti Valex yang serba pemaaf dan merasa cukup apa yang diberikan keluarga Greogory pada Yana, jika Valec, ia akan membalas sang pelaku lebih lebih dan lebih kejam dan pedih walaupun orang itu sudah menjadi arwah dan mayad Valec tak akan melepaskannya dengan mudah.

Valec masih memiliki prinsip seorang Fiexander yaitu 'jangan lepaskan musuh mu walaupun ia sudah mati dan kembali kepada tuhan nya.'

Dulu sebelum dididik menjadi inti keluarga Fiexander, Valec anak yang baik dan mudah untuk memaafkan kesalahan seseorang tapi... Setelah dididik Valec menjadi anak yang Licik dan pendendam, ia mengganggap semua yang di sekitarnya  hanya memanfaatkan dirinya, dan Valec sudah membuktikan itu semua.

Walau mental Valec mulai pulih bukan berarti ia akan bersikap seperti dulu lagi, contohnya jika dulu Valec bertemu dengan Yana, Valec cuek dan hanya melirik sekilas kearah Yana, tapi sekarang jika Valec bertemu dengan Yana bahkan mendengar nama Yana, Valec akan langsung mengebrak meja atau menghancurkan sesuatu didekat nya.

"Ga! Gue ga bakal bukain sebelum Lo pake itu Hahahahah." Dhaniel tertawa laknat didepan pintu kelas.

"Goblok ya Lo! Disini cewek semua... woy Dimas bantu Gue sialan."

Sang ketua kelas hanya melihat Valec dibalik jendela lalu mengangkat bahu nya acuh.

"Salah sendiri malah milih surprise dari si laknat kudhaniel." Ujar Dimas memakan snack ditangan nya.

"Nama Gue dhaniel ye bangsat! Jangan sama-sama in Gue sama kudanil." Dhaniel tak terima.

Mereka berdua bertengkar bahkan suara jeritan dan teriakan Valec tak mereka dengar, sedangkan para perempuan yang melihat Valec sedang meminta bantuan untuk dilepaskan dari mereka langsung menarik kerah baju Valec.

"Pake ini! Cepat!" Bentak salah satu siswi berambut pendek yang bernama Clara Evelyn melempar tas yang berisikan baju yang nanti akan dipakai Valec.

"Ga! Gue gak mau, gue cowok sejati mana ada pake baju kek gituan." Ujar Valec akan melempar balik tas yang diberikan Clara.

"Pake itu bangsat! Kalo enggak...."

"Kalo enggak apa hah?!"

"Gue telfon sugar daddy buat Lo, biar mampus sekalian." Ancam Clara.

ZØDYK Where stories live. Discover now