20

103 9 0
                                    

Plak

"Apa ayah mengajarimu seperti itu Geo?"

"Kamu tidak punya tata krama?"

Plak

"Kamu sudah memukul adik mu yang sedang sakit dan buat dia semakin sakit!"

"Mas!" Seru El menahan pukulan yang mau diberikan lagi.

"Udah! Jangan pakai kekerasan buat mendidik anak mas!"

Rizal langsung melepaskan tangannya yang dicekal El, "Dia sudah keterlaluan!"

"Aku tau, aku tau!"

El menarik lengan Geo agar ada di belakangnya, "Dia hanya khawatir sama Aisyah mas, makanya dia ngelakuin ini"

"Khawatir? Itu bukan khawatir El! Dia mau merusak kebahagian Aisyah!"

El menggeleng, "Dia hanya khawatir" gumam El menatap suaminya penuh harap.

"Aku mohon mas, jangan memukulnya"

"Dia sudah kelewatan! Saya harus beri dia pelajaran!"

"Semuanya bisa diselesaikan baik-baik, tenangkan dirimu" ucap El meraih tangan suaminya.

"Aku mohon,"

Rizal mendengus kesal menatap tajam putra nya itu, "Jangan buat kebahagiaan Aisyah hancur Geo, kalo itu terjadi ayah tidak akan memaafkanmu! Camkan itu!"

"Kebahagiaan Aisyah bukan sama Deo." Balas Geo pelan.

"Deo yang buat Aisyah sakit ayah! Dia yang buat Aisyah sakit!!"

"Ga Geo, denger bunda--"

"Bunda diem." Potong Geo tidak sopan.

Plak

"Begitu kamu bersikap ke bundamu?!"

"Udah mas," pisah El menarik mundur suaminya.

"Sekali lagi kamu memotong ucapan bundamu lebih baik kamu keluar dari rumah!!"

"Baiklah! Saya akan keluar dari rumah anda."

"Ga! Geo dengerin bunda"

"Cukup bunda, kalau kalian tidak mendengarkanku aku bisa pergi dari rumah"

"Baiklah silahkan pergi!" Ujar Rizal menunjuk pintu utama rumahnya.

"Ga Geo bunda mohon," El menggenggam tangannya erat.

Geo tidak mendengarkan permintaan bunda nya dan dia melepaskan cekalan tangannya kuat.

"Geo!"

Geo sudah pergi dengan motornya dan mengendarainya cepat, El menghela nafasnya gusar. Kenapa semuanya jadi seperti ini?

El kembali masuk dan melihat suaminya yang sudah duduk mengusap wajahnya kasar, "Kenapa kamu ngelakuin ini?"

"Biarkan dia pergi dari sini"

"Mas!"

"Jangan melindungi anak-anakmu yang melakukan kesalahan El!"

"Dia tetap anakku."

Rizal berbalik meninggalkan istrinya begitu saja, El kembali menghela nafasnya mengusap wajahnya lelah.

***

Semuanya kembali mengerubungi bankar Ai yang kini berkeringat dingin, "Ai," panggil Deo mengusap keningnya yang terus berkeringat.

"Ai" panggilnya mengulang.

Gio menggenggam tangan Ai yang mengepal, " Dek jangan kayak gini, jangan buat abang takut" gumam Gio menatap wajah adiknya yang belum bangun juga.

"Ai!" Seru Geo kembali ke ruangan Ai setelah dihubungi Gio.

AITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang