27

64 7 0
                                    

Ceklek

Gio memunculkan kepalanya diambang pintu, melihat apakah si pemilik kamar sibuk atau tidak.

Bibirnya terangkat, masuk dan menutup pintu nya pelan. Kakinya melangkah mendekat dengan pelan.

"Aisyah," panggilnya pelan.

Gio kembali tersenyum melihat nyenyaknya Ai tertidur, "Aisyah bangun, udah siang, Abang punya hadiah buat kamu," ucapnya lagi.

Ai belum juga merespon, "dek?"

Gio memegang tangan Ai, rasa panik langsung menyerangnya, "dek, adek!" Panggilnya lagi.

Gio mengukur panas tubuhnya, "Aisyah!"

Ai tidak juga bangun, Gio semakin tidak terkendali, "bunda!!" Teriaknya memanggil El yang saat itu ada di ruang tamu.

Semua orang yang ada di sana menengok ke atas mendengar teriakan Gio, Rizal dan Deo langsung berlari naik.

"Aisyah! Dek! Bangun!" Gio berusaha membangunkan adiknya, mengguncangkan tubuhnya sedikit kencang.

"Aisyah!" Seru Gio lagi.

Brak

"Ada apa?!" Tanya Rizal ikut panik.

"Aisyah ga sadarkan diri Yah!" Seru Gio tidak bisa menyembunyikan kepanikannya.

Kini Rizal yang membangunkan Ai, "Aisyah? Sayang, jangan becanda ah, ayo bangun ini udah siang.." ucapnya lembut.

"Aisyah," panggilnya gemetar mengusap wajahnya.

"Aisyah!" Teriak Rizal kencang.

El memasuki kamar Ai dan mendekati suaminya, "siapkan mobil!!" Teriak Gio ke arah teman-temannya di bawah.

Mendengar perintah itu membuat semua orang bingung, "ada apa?" Tanya Geo menghampiri adiknya.

"Ai.."

Geo langsung masuk kamar adiknya, "Aisyah..." Panggil El.

Ai tidak bergerak dan tidak menjawab sahutannya, tangan El gemetar saat ingin mengecek hidungnya yang masih bernafas atau tidak.. Pikirannya sangat amburadul sekarang.

Air matanya menetes, "Aisyah, jangan buat bunda khawatir, tidurmu jangan terlalu nyenyak sayang, bunda mohon,"

Tiba-tiba tubuh Ai bergetar hebat, matanya sedikit terbuka, Ai kejang...

"Aisyah!"

Deo sedari tadi hanya diam, tidak melakukan apapun, tiba-tiba pikirannya blank..

Tubuhnya kejang sesaat, "cepat bawa dia ke rumah sakit!"

Rizal ingin mengangkat tubuhnya, "aku saja." Ucap Deo singkat.

Deo menatap wajah Ai yang masih terpejam, berjalan dengan terburu-buru.

Semua anggota club motornya jadi bingung, apa yang sudah terjadi?

Geo menghela nafasnya setelah mobil yang membawa Ai sudah berangkat.

"Kenapa Ai?" Tanya Bayu mendekatinya.

Geo mengusap wajahnya gusar, "dia ga sadarkan diri dalam tidurnya."

Bayu dan yang lainnya menghela nafasnya, melirik motor Ai yang sudah ditemukan.

"Padahal motornya udah balik..." Gumam Bayu pelan.

***

Deo memeluk tubuh Ai erat, tubuhnya semakin dingin.

"Cepat! Tubuhnya dingin!"

AIWhere stories live. Discover now