28

60 7 1
                                    

Ai menatap datar ke arah depan sana, raut wajahnya tidak bisa ditebak.

Ai melihat Deo berpelukan dengan wanita lain di depan kampusnya, sudah sangat lama dia menonton.

Kedua abangnya juga ada di sana dan berpura-pura tidak melihat apa yang terjadi.

Ai pulang telat karena ada urusan, kepalanya pusing karena tugas itu dan beruntungnya Felix selalu membantunya.

"Kenapa?" Tanya Felix tiba-tiba ada di sampingnya.

Felix melihat ke arah Deo, "Ai?"

Ai menghela nafasnya dalam, menatap Felix dan memberikan senyumannya.

"Ayo jalan," ajak Ai.

Felix menatap matanya, "Ai? Lo gapapa?"

"Sehat. Ayo," ujar Ai menarik tangan Felix berjalan menjauhi kedua abangnya yang belum menyadari kehadirannya.

Sedangkan di sisi seberang, Deo hanya diam saja menerima pelukan wanita ini yang mengikutinya sampai sini.

Geo berdecak melihat respon Deo yang tidak melakukan apapun, "Lo diam aja? Aisyah bisa lihat." Celetuk Geo.

Deo menatapnya dan mendorong pelan wanita ini, namun dia terus memeluknya kembali.

Deo menghela nafasnya pelan, dia tidak mau bertindak kasar tapi kalau Ai melihatnya seperti ini akan membuat bencana.

"Lepasin." Ujar Deo dingin.

Wanita itu menggelengkan kepalanya semakin mengeratkan pelukannya.

"Aku kangen kamu," ungkap wanita itu.

"Lepas!" Sentak Deo menatap tajam wanita ini.

"Gue ga punya urusan sama Lo. Jauhi gue."

Wanita itu menggeleng kuat, "ga! Aku ga mau! Aku sayang sama kamu Deo!"

Deo berdecih, "sayang? Ngerti apa Lo tentang sayang ha?!"

"Pergi! Gue terlalu alergi sama orang munafik kayak Lo!" Usir Deo kasar.

"De--"

Wanita itu kembali memeluk Deo erat, "aku sayang sama kamu De, aku ga mau pisah sama kamu! Aku ga mau batalin perjodohan ini!"

Wanita itu terus memohon sembari tersenyum, di saat bersamaan, Deo dan Geo serta Gio menatap depan, melainkan menatap Ai yang melewatinya begitu saja dengan tatapan datar.

Ai menatap ketiga orang itu lalu melengos memeluk Felix erat, "bawa gue pergi jauh dari sini, gue ga mau ditemuin sama mereka Fe." Pinta Ai.

Felix hanya mengangguk, melakukan motornya dengan cepat agar jejaknya tidak bisa diikuti ketiga orang itu.

Deo mengumpat mendorong wanita itu hingga terlepas dan langsung menuju motornya mengikuti Geo dan Gio yang sudah jalan lebih dulu.

***

Ai lagi-lagi menghela nafasnya menatap ke depan, entah dimana dia sekarang, Felix berhasil membawanya kabur dari ketiga pria tadi dan berakhir di hutan Pinus ini.

Ai mendongak melihat pohon Pinus yang sangat tinggi dan lebat hingga bisa menutupi sinar matahari sore ini.

Felix tidak mengucapkan apapun, dia hanya menatap wajah Ai yang terlihat sangat tenang meskipun dia tau isi kepala Ai yang amburadul melihat kejadian tadi.

Ai lagi-lagi menghela nafas dalam, "gue ga suka punya gue direbut orang lain," ujar Ai membuka suara.

"Kayaknya cewek tadi sangat menyukai Deo,"

AIWhere stories live. Discover now