26

60 4 0
                                    

Deo membuka pintu rumah gadisnya ini sembari menenteng makanan kesukaannya, berusaha merebut kembali hatinya yang kini dingin.

"Deo, bawa apa kamu nak?" Tanya El menghampirinya.

"Makanan bun, Ai dimana?"

El menghela nafasnya, "dia lagi keluar,"

"Naik motor?" Tebak Deo.

El mengangguk, "bunda ga bisa larang dia lagi, takutnya dia semakin memberontak,"

Deo mengangguk mengerti, "Ya udah bun, ini, kalo Ai udah pulang tinggal dipanasin,"

El menerima bungkusannya, "lho? Mau kemana? Ga main dulu?"

Deo tersenyum lembut, "kalo ada Ai nya aku pasti ga mau pulang bun, aku mau cari dia."

"Oh, ya udah hati-hati ya,"

BRAK!!

"AYAAH!!" Teriak Ai sembari menenteng helmet Full face nya.

Rizal langsung membuka pintu kamarnya mendengar teriakan Ai begitu pula Geo dan Gio, "ada apa?" Tanya Deo mendekati Ai.

Ai mengabaikannya lalu menangis kencang tiba-tiba, Rizal langsung memeluknya, "ada apa sayang? Kenapa dateng-dateng nangis?"

"Motor aku hilang!" Seru nya.

"Apa?"

"Motor aku hilang ayah!"

"Kok bisa hilang?"

"Kamu taruh dimana Aisyah?" Sahut El.

Ai masih menangis sesegukan mengundang senyuman geli dan juga panik bagi yang melihatnya.

"Tadi aku makan di tempat makan biasa hiks.. pas mau pulang aku ga liat motor aku! Ayah! Aku ga mau motornya hilaaaaang!" Seru Ai semakin kencang tangisnya.

"Astaga Aisyah kok bunda jadi pengen ketawa," celetuk El.

"Ih bunda!"

"Terus kamu pulang naik apa?" Sela Rizal.

"Beca hiks.."

"Beca?"

"Iya! Tuh mamang nya masih di depan aku belum bayar, hiks..."

"Astaga Aisyah," ujar El lagi berjalan keluar menemui kang beca dan membayar ongkosnya.

Rizal tersenyum sembari mengusap wajah putrinya yang masih menangis kencang, "nanti kita cari ya, kamu jangan nangis. Kunci nya ada di kamu kan?"

Ai mengangguk mengeluarkan kunci motor kesayangannya, " Ayah motor aku hilang hiks..." adu nya lagi memeluk Rizal.

Rizal terkekeh pelan mengusap kepala Ai, "gapapa nanti ayah cari,"

"Kapan?"

"Sekarang."

Ai mengangguk tanpa melepaskan pelukannya, tatapan Rizal berubah tajam melirik kedua anaknya dan Deo mengode agar mereka semua berkumpul di markas.

Deo mengangguk langsung mengeluarkan ponselnya meminta mereka berkumpul di markas BlackDiamond.

Sedangkan di luar rumah, El berusaha mengajak ngobrol kang beca, "mang putri saya ditemui dimana ya? Soalnya motor dia hilang katanya,"

"Iya bu, dia juga cerita ke saya kalo motornya hilang makanya saya antar pulang pakai beca saya. Saya ngeliat dia keluar dari rumah makan deket lampu merah itu terus celingak-celinguk nyari motor dan dia juga udah nanya ke semua orang ngeliat motornya atau ga, saya juga nemenin dia buat cek cctv di sekitar sana tapi sayangnya cctv nya ga sampai depan rumah makan itu. Si neng juga keliatan frustasi saya kasihan ngeliatnya jadi saya ajak pulang dan kasih tau orang rumah dulu, tadinya dia mau cari sendirian bu." Jelas kang beca panjang.

AIWhere stories live. Discover now