Part 9

194 14 0
                                    

Setelah beberapa menit menempuh perjalanan, mereka telah sampai ditempat tujuan mereka. Frank pun menghentikan mobil tepat didepan pintu utama markas.

Pintu mobil bagian belakang tempat Reyna berada dibuka secara perlahan oleh anggota organisasi Hells Angels yang sudah menunggu kehadiran gadis itu.

Setelah Reyna keluar, semua anggota yang berada disana langsung menunduk hormat.

"Silahkan, Nona." Frank menuntun Reyna untuk segera masuk kedalam gedung markas.

Masuknya Reyna kedalam markas langsung menjadi pusat perhatian. Semua yang berada disana langsung berdiri, sambil menunduk. Ya, mereka adalah para ketua-ketua dan anggota inti markas Hells Angels.

Reyna berjalan perlahan menuju tempat duduk yang berada didepan, khusus untuknya.

"Selamat malam semuanya." ucap pembawa acara, yang akan memandu acara peresmian markas dimalam ini. Tentu saja pembawa acara yang dipilih bukan orang sembarang.

"Senang sekali malam hari ini saya bisa membawakan acara peresmian markas Hells Angels dan bisa berkumpul bersama orang-orang penting organisasi Hells Angels. Dan yang paling penting pada malam hari ini, suatu kehormatan bagi saya dan para hadirin sekalian bisa bertemu langsung dengan Nona Greyna Artshela Dalco, tamu utama kita pada malam ini,"
"Baiklah, tak ingin berlama-lama lagi, saya persilahkan kepada Nona Greyna untuk membawakan beberapa patah kata, sebagai bentuk peresmian markas Hells Angels."

Reyna pun langsung maju menuju podium yang telah disiapkan.

"Selamat malam,"
"Terima kasih atas kesempatan yang diberikan. Saya selaku perwakilan ketua organisasi Hells Angels mengucapkan selamat datang kepada ketua-ketua markas dan anggota inti organisasi. Sebelumnya mohon maaf, karena Ketua tidak bisa hadir dalam acara peresmian ini, dikarenakan memiliki beberapa urusan yang harus beliau tangani."

"Dan malam hari ini, saya Greyna Artshela Dalco, membuka markas organisasi Hells Angels ini, secara resmi. Kiranya semua bisa saling bekerja sama dalam memajukan organisasi, tetap pertahankan apa yang selama ini sudah diperjuangkan. Terima kasih, dan selamat malam." Reyna dengan perlahan mulai meninggalkan podium, dan kembali ke tempat duduknya.

Acara pun kembali dilanjutkan, yaitu dengan jamuan makan malam bersama.

***

Pagi hari kembali menyapa. Hari ini Reyna akan pulang, tentunya bersama Azka.

Tok.. Tok.. Tok..

"Selamat pagi, Nona. Sarapan telah siap." kata Azka dari luar kamar Reyna.

"Ya. Saya akan sarapan, setelah selesai bersiap." balas Reyna.

"Baiklah, Nona."

Beberapa menit kemudian, Reyna keluar dari kamarnya.

Dimeja makan ia melihat Azka sedang duduk sambil mengoleskan selai coklat pada rotinya.

"Silahkan duduk, Nona." ucap Azka sembari tersenyum manis.

"Kamu sarapan roti lagi? Bukannya di mansion kamu sarapan nasi goreng?" tanya Reyna. Azka pun kembali tersenyum.

"Nona memperhatikan saya selama ini?" tanya Azka masih dengan senyumnya.

"Astaga, kamu jangan terlalu percaya diri seperti itu, Azka. Kamu itu tinggal di mansion saya, dan berhubung saya tidak buta, jadi saya bisa melihat sarapanmu tiap pagi." kata Reyna, tak habis pikir dengan pemikiran Azka.

Lelaki didepan Reyna itu pun terkekeh mendengar ucapan gadis itu.

"Maafkan saya, Nona. Saya hanya bercanda." Reyna memutar bola matanya malas.

R E Y N A (NEW VERSION)Where stories live. Discover now