Part 17

117 8 0
                                    

Rendy tak ingin mengulur waktu lagi. Ia ingin segera bertemu Opa Albert.

Dan sekarang, ia berada didepan gerbang mansion Opa Albert.

"Ada yang bisa dibantu?" tanya salah satu anak buah Opa Albert, ketika melihat Rendy.

"Saya ingin berte-" perkataan Rendy terhenti ketika sebuah BMW hitam berhenti tepat disampingnya.

Lalu, keluarlah seorang pria tua dengan penuh wibawanya dan aura kepemimpinannya yang sangat amat jelas.

Pria itu tersenyum kepada Rendy.

"Kamu Rendy, kan?" tanya Opa Albert.

"Ya, aku Rendy."

"Senang bisa bertemu denganmu, Rendy." kata Opa Albert.

Rendy pun terlihat sangat canggung ditempatnya.

"Ayo masuk." ajak Opa Albert, dan kembali masuk kedalam mobilnya. Namun Rendy masih diam, ia bingung harus bersikap seperti apa.

"Silahkan." kata anak buah Opa Albert mempersilahkan Rendy untuk masuk kedalam mobil.

Setelah Rendy masuk kedalam mobil, kendaraan roda empat itu kembali berjalan dan memasuki gerbang berwarna emas dan hitam yang telah dibukakan oleh anak buah Opa Albert.

Sungguh Rendy dibuat kagum oleh mansion Opa Albert. Mansion ini dua kali lipat lebih besar dari mansion keluarganya. Ia seperti memasuki sebuah istana.
Pantas saja pakai mobil, jarak mansion dan gerbang lumayan jauh, jika berjalan maka akan memerlukan beberapa menit untuk sampai.

Akhirnya, mereka sampai didepan pintu masuk utama mansion.

Opa Albert membawa Rendy diruang tamu.

"Duduklah dulu. Opa akan bersihkan tubuh sebentar." kata Opa Albert. Baiklah, berarti Rendy harus memanggilnya Opa Albert.

"Baik, Opa." kata Rendy masih sedikit canggung. Opa Albert pun tersenyum, dan berjalan meninggalkan Rendy diruang tamu. Namun, ia tak sendirian karena beberapa maid dan anak buah Opa Albert berlalu lalang disana.

Hingga, salah satu maid datang menghampiri Rendy.

"Permisi, Tuan. Anda ingin minum apa?" tanya maid itu dengan sopan.

"Terserah saja." jawab Rendy. Maid itu pun mengangguk, lalu pamit pergi.

Hanya memerlukan waktu 5 menit, beberapa maid datang dan membawa aneka macam kue juga orange jus yang sudah disiapkan didalam teko beserta dua gelas diatas baki.

Ya Tuhan, mereka pikir aku membawa rombongan atau apa? Ini sangat banyak. - batin Rendy.

Di mansion Opa Albert memang seperti itu jika kedatangan tamu.

Hal itu juga dulu terjadi kepada Reyna tiap kali gadis itu berkunjung. Namun Reyna segera menyuruh Opa Albert untuk berhenti menghidangkan cemilan yang banyak kepadanya, karena lagi pula Reyna tak akan memakan semuanya bahkan lain kali Reyna tak menyentuh aneka macam kue itu. Kata Reyna hanya mubazir.

Dijamin siapapun yang datang bertamu di mansion Opa Albert akan sangat kenyang ketika pulang.

"Silahkan dinikmati, Tuan. Jika Tuan memerlukan sesuatu kami siap membantu." ucap maid yang tadi menanyakan Rendy ingin minum apa.

"Ya, terima kasih." ucap Rendy.

Beberapa menit kemudian, Opa Albert datang dengan tubuhnya yang sudah terlihat segar.

"Bagaimana kabarmu dan kedua orangtuamu, Rendy?" tanya Opa Albert.

"Aku ingin mengatakan jika kita baik-baik saja, tapi kenyataannya tak seperti itu." jawab Rendy, sembari tersenyum kecut.

R E Y N A (NEW VERSION)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz