Part 12

94 2 0
                                    

Dalam sunyinya malam, terdapat seorang pria yang sedang duduk dibalkon kamarnya, dengan sebuah bingkai foto di genggamannya.

Hanya tatapan kosong yang terlihat diwajah pria itu.

“Grey, maaf. Kakak tau mungkin kamu sudah bosan mendengar permintaan maaf Kakak, tapi hanya ini yang bisa Kakak lakukan.” gumam lelaki itu. Ya, ia adalah Rendy.

Ia mengusap bingkai foto yang memperlihatkan dirinya dan Reyna, saat mereka masih kecil.

Dulu, keluarga mereka sangat harmonis, jauh dari masalah. Tapi, semuanya seketika hilang, karena terungkapnya sebuah rahasia yang sayangnya bukan sebuah kebenaran.

“Andai saja, waktu itu kakak tidak menuruti keinginan Bunda, mungkin kamu masih hidup sampai sekarang.”

Bulir air mata mengalir dari kelopak mata Rendy. Katakan saja ia lelaki lemah, ia tak peduli. Lelaki itu sungguh sangat menyesal.

Namun, penyesalan sudah tidak ada gunanya. Semua sudah terjadi.

Jika bisa, Rendy ingin memutar kembali waktu, dan tidak akan melakukan hal yang berujung penyesalan.

***

“Kamu harus kembali. Jangan jadi anak pembangkang seperti ini.”

“....”

“Kamu tidak mengerti apa-apa.”

“....”

“Tempatmu? Hei dengar, tempatmu itu disini, bukan disana.”

“....”

Sambungan telepon terputus.

“Anakmu itu sangat pembangkang.” ujar seorang pria lanjut usia, kepada anak lelakinya.

“Biarkan saja dia, Pa.”

“Papa akan terus memaksa dia kembali kepada kita. Sudah cukup dia bermain-main.”

“Dia sangat keras kepala, Pa. Tidak mudah membawanya kembali kepada kita.”

“Papa tidak peduli. Jika dia tetap keras kepala, Papa akan bertindak lebih keras.”

***

Saat ini Reyna masih berada dimarkas nya. Ia sedang sibuk di ruangannya memeriksa beberapa data anggota yang baru saja masuk dalam organisasi nya.

Ketika sedang fokus berkutat dengan komputer didepannya, sebuah komputer disampingnya menyala, dan menampilkan Marvin, salah satu anggotanya.

“Masuk, Marvin.”

Pintu ruangan Reyna terbuka, dan menampilkan sosok Marvin, anggotanya.

“Ada apa?” tanya Reyna.

“Saya ingin membahas masalah yang pernah kita bicarakan sebelumnya, Ketua.” jawab Marvin.

“Ah ya, jelaskan apa yang kamu dapat.” kata Reyna, mulai fokus dengan Marvin.

“Berdasarkan informasi yang saya dapat, organisasi Devilʼs merupakan salah satu organisasi licik, yang akan melakukan banyak cara demi keuntungan mereka. Pemimpin organisasi Devilʼs ternyata bukan hanya satu orang, melainkan tiga orang. Mereka adalah David Louis, Harsen Louis, dan satu lagi tidak diketahui.”

“Tidak diketahui?”

“Ya Ketua, Identitasnya tidak ditemukan. Namun, saya mendapat informasi jika satu pemimpinnya adalah anak Harsen, yang berarti Cucu dari David.”

“Kira-kira siapa dia? Dan mengapa identitasnya tidak ditemukan?”

“Menurut saya, David dan Harsen mempunyai rencana mengenai identitas yang tak ditemukan itu. Mungkin mereka sengaja menonaktifkan identitas nya, agar supaya rencana-rencana licik mereka mudah terlaksanakan melalui anak dari Harsen ini.” kata Marvin.

R E Y N A (NEW VERSION)Där berättelser lever. Upptäck nu