Part 19

66 3 0
                                    

"Grey, Kakak pulang ya. Kamu baik-baik disini." pamit Rendy.

Tak terasa mereka berdua sudah menghabiskan waktu selama berjam-jam, hingga malam menyapa.

Mereka juga tadi sudah makan malam bersama.

"Iya, Kak. Aku disini pasti akan baik-baik saja. Kalian disana baik-baik juga ya. Jika terjadi sesuatu segera hubungiku." kata Reyna.

"Pasti, Grey."

"Ah ya, Kak sebentar. Aku minta tolong kepada Kakak, jangan beritahu Ayah dan Bunda tentang keberadaanku sekarang. Aku ingin mereka mengetahuinya sendiri nanti." pinta Reyna.

Rendy pun terdiam sebentar. Lalu kemudian lelaki itu mengangguk, dan berkata, "Ya. Kakak tidak akan beritahu Ayah dan Bunda."

"Baiklah. Terima kasih, Kak." ucap Reyna.

Keduanya saling berpelukan, sebagai bentuk perpisahan.

"Hati-hati dijalan." Rendy mengangguk sembari tersenyum, lalu mengacak rambut Reyna dengan gemas.

"See u, Grey!"

Setelah Rendy masuk kedalam mobil pria itu, Reyna kembali melambaikan tangannya.

Dan semua yang dilakukan keduanya, tak lepas dari pandangan Azka dari dalam mansion.

Ketika mobil Rendy sudah berjalan keluar pekarangan mansion Reyna, gadis itu langsung menghubungi Lesya.

"Ya, halo Rey. Ada apa?"

"Perintahkan anggota G untuk memantau mobil yang baru saja keluar dari mansion ku. Jika terjadi sesuatu pada mobil itu, langsung hubungiku."

"Memangnya itu mobil siapa, Rey?"

"Nanti aku jelaskan. Sekarang turuti saja perintahku."

"Okay."

***

Setelah Rendy pulang, Reyna langsung menuju kamarnya untuk membersihkan tubuh.

Selesai membersihkan tubuh, Reyna turun kebawah.

Ketika gadis itu melewati ruang tamu, ia melihat sebuah pemandangan yang membuat sesuatu yang ada dalam dirinya bergejolak.

Reyna melihat Azka dan Lesya sedang tertawa bersama bahkan tubuh keduanya sangat dekat, seperti sepasang kekasih.

"Ekhem." deham Reyna. Seketika tawa mereka terhenti, namun posisi keduanya tetap sama.

"Hai, Rey!" sapa Lesya. Reyna hanya menanggapinya dengan anggukan.

"Ada apa kamu kesini?" tanya Reyna, sembari menduduki sofa disamping Azka dan Lesya.

"Ah ya, aku ingin beritahu kamu soal mobil yang tadi."

"Apa yang terjadi? Mobil itu baik-baik saja, kan?"

"Tenanglah, Rey. Mobil itu baik-baik saja. Memangnya siapa yang berada didalam mobil itu?"

"Kakakku."

"Kakakmu?"

"Ya." Reyna pun mulai menceritakan semuanya dari awal, agar Lesya tak banyak bertanya.

"Rey, aku turut senang atas pertemuan kalian. Semoga ini menjadi awal yang baik untuk kedepannya." ujar Lesya dengan tulus, setelah mendengar cerita Reyna.

"Aku harap juga begitu." balas Reyna, sembari tersenyum.

Lesya bahagia melihat Reyna tersenyum.

Semoga ini menjadi awal kebahagiaanmu, Rey. - batin Lesya.

R E Y N A (NEW VERSION)Where stories live. Discover now