Part 35

81 3 0
                                    

Sekarang ini Varo sedang berada dimarkas Hells Angels, lebih tepatnya ruangan salah satu anggotanya. "Bagaimana Jerry? Apakah ada perkembangan?" tanyanya.

"Dua hari lalu saya menemukan titik keberadaan mereka. Namun titik itu buram hampir tak terlihat, bahkan terkadang titik tersebut menghilang, Ketua." setelah pencarian yang lumayan lama dan sangat sulit, akhirnya Jerry menemukan titik keberadaan Reyna dan Marvin, walau masih belum jelas.

"Tak apa, setidaknya ada perkembangan. Tetap selalu pantau mereka, sekali lagi saya percayakan tugas ini padamu, dan saya harap tidak mengecewakan."

"Sekali lagi terima kasih atas kepercayaan Ketua. Saya akan berusaha untuk tidak mengecewakan Ketua."

"Bagus. Teruskan pekerjaanmu, saya pergi." Varo langsung beranjak dari ruangan Jerry. Pria itu memilih kembali ke mansion nya.

Namun saat ia sudah berada didepan markas, Opa Albert yang baru saja datang, kini menghampirinya.

"Varo, Opa ingin bicara denganmu," kata Opa Albert dengan pandangan serius.

"Baiklah. Kita bicara diruangan Opa saja." kedua lelaki beda generasi tersebut berjalan masuk kedalam markas.

"Ada apa, Opa?" tanya Varo ketika mereka sudah sampai diruangan Opa Albert.

BUGH!

Satu pukulan melayang diwajah tampan seorang Varo yang berasal dari Opa Albert.

"Apa yang kamu lakukan, Varo?" tanya Opa Albert dingin. Varo pun yang mengerti maksud Opa nya itu, langsung menunduk.

"Maaf, Opa." jawabnya.

"Opa memang ingin kamu dan Reyna bersama, tapi bukan seperti itu caranya," kata Opa Albert tak habis pikir dengan apa yang sudah dilakukan oleh Cucunya itu. Ya, Opa Albert baru mengetahui perlakuan Varo kepada Reyna.

"Opa, aku sangat mencintainya dan tak ingin lepas darinya. Aku tahu apa yang sudah kuperbuat sangat brengsek, tapi hanya itu cara agar dia bisa terikat selamanya denganku."

"Lalu, apa sekarang? Reyna sudah terikat denganmu? Tidak, kan? Dia bahkan pergi lagi dan entah kita akan bisa menemukannya atau tidak."

"Aku akan menemukannya kembali, Opa."

***

Kali ini divilla Marvin, terjadi kegaduhan yang dibuat oleh Sam dan Dave.

"SINI LO BANGSAT!" teriak Dave sembari mengejar Sam yang tertawa terbahak-bahak.

"HAHAHAHA... SEMUA HATI-HATI DISINI UDAH ADA PAPARAZZI!"

"Sudah, Sam. Berhenti!" titah Marvin yang sama sekali tak diindahkan oleh sang sepupu.

"ANJING SINI LO BOCAH TENGIL!"

"AYO TANGKAP KALO BISA HAHAHA.."

DUARR!!

Seketika seluruh aktivitas dalam villa itu terhenti saat suara tembakan tersebut menggema.

"Berisik!" Reyna berkata setelah tembakannya menembus salah satu tembok villa. Lalu wanita itu kembali masuk kedalam kamarnya.

"Lihat, karena ulah kalian berdua Grey terganggu," bisik Rendy tak berani beruara keras.

"Gara-gara lo bocah," bisik Dave kepada Sam.

"Maaf," ucap Sam yang sadar akan kesalahannya. Bagaimana tidak? Lelaki itu dengan lancangnya mengambil ponsel Dave karena tak sengaja melihat foto Kairyl didalamnya lalu membocorkan hal itu kepada seisi villa Marvin dengan berteriak.

"Sebaiknya kita semua disini mulai menjaga sikap terhadap Nona Reyna, mengingat ibu hamil sangat sensitif," beritahu Kairyl.

Tapi untuk ibu hamil yang satu ini, mainnya tembak-tembakan anjrit. - batin Sam, bergidik ngeri.

R E Y N A (NEW VERSION)Where stories live. Discover now