24 - Petunjuk (2)

1K 184 37
                                    

Jangan lupa VOMEN, ya!

Mohon maaf jika ada typo dll.

Happy reading^^

.
.
.
.
.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.
.
.

Semalam Arnav mendapat kabar dari Chio bahwa Nara akan dijodohkan dengan putra dari rekan bisnis Romi. Gadis itu juga dilarang keras untuk berinteraksi dengan Arnav dalam bentuk apapun. Romi sudah memperingati putrinya jika hal itu dilanggar maka Nara akan dikirim ke Jerman dan tinggal bersama Reksa di sana.

Arnav tak memiliki hak apapun untuk ikut campur dalam urusan keluarga Romi. Tapi, Nara adalah gadis yang ia cinta. Bagaimana bisa Arnav melihat kekasihnya sendiri dipaksa menikah dengan seseorang yang bahkan baru beberapa kali Nara temui?

Tak ada komunikasi apapun antara Arnav dan Nara sampai detik ini. Pria itu bahkan beberapa kali diam-diam mengunjungi rumah Nara untuk sekedar melihat wajah gadis itu secara langsung. Arnav begitu merindukannya.

Mengenai rekaman cctv itu, Chio menemukan beberapa kejanggalan di video pada tanggal 16 November 2000. Di sana terlihat seorang pria bertubuh tinggi dengan cambang di wajah selalu menoleh ke sebuah kamar VIP dalam kapal saat berjalan di lorong setiap satu jam sekali. Selain itu, pria tersebut juga selalu bermain dengan seorang anak laki-laki saat anak itu sedang terlihat sendiri.

"Itu gue," ucap Arnav saat melihat sosok bocah dalam video.

"Lo yakin?" tanya Chio memastikan.

"Gue yakin. Mainan tembak-tembakan itu selalu gue bawa ke mana pun, bahkan sampai hari ini mainan itu masih ada di gue. Mainan itu hadiah favorit dari ayah buat gue," jelas Arnav.

"Lo ingat nggak sama cowok ini?" tanya Chio lagi.

Arnav terdiam, ia mencoba memutar memori kelam di malam itu. Tapi, hingga beberapa lama ia tak mampu mengingat siapa sosok pria yang ada di video cctv tersebut. Wajahnya asing sekali. Yang Arnav ingat, ia baru bertemu pria itu saat di kapal.

Pintu basecamp terbuka menampilkan Arga yang baru saja membeli beberapa minuman. Ya, sedari tadi pria-pria itu memang masih berdiam di sekolah sebab hujan turun dengan deras membuat malas untuk langsung pulang.

"Thanks," kata Chio saat menerima sebungkus royco sapi dari Arga.

"Kalau acara di kapal mewah kayak gitu ada undangannya nggak sih? Maksudnya, kita bisa cari data nama-nama siapa aja tamu yang menghadiri acara itu. Secara acara itu dihadiri orang-orang penting semua, pasti pengamanan tamu lebih ketat dong." Arga memberi tanggapan setelah memperhatikan aktivitas Arnav dan Chio sejak setengah jam yang lalu.

Arnav mencerna kalimat Arga lantas mengingat-ingat hal apa saja yang ia lakukan di sana. Samar-samar ia mengingat beberapa hal, salah satunya adalah kejadian saat ia dimarahi sang bunda sebab menghilangkan sebuah card yang harus ditunjukkan saat akan memasuki kapal.

Arnav dan Lautan | Haechan [END]Where stories live. Discover now