28 - Pertemuan

1K 194 44
                                    

Setelah mengunjungi pantai bersama Pandu dan Irham di hari itu, perasaan Arnav kini menjadi lebih baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mengunjungi pantai bersama Pandu dan Irham di hari itu, perasaan Arnav kini menjadi lebih baik. Dia sudah lebih bisa menerima segala hal yang terjadi di hidupnya. Semua yang terjadi pasti tak lepas dari takdir Tuhan, jadi kini sudah waktunya bagi Arnav untuk lebih mengikhlaskan sang bunda. Meski begitu, pencarian bukti terhadap perbuatan jahat Romi tetap ia lakukan. Pandu juga sudah terang-terangan pada Arnav untuk membantu mencari bukti agar Romi bisa segera dimasukkan ke dalam bui.

Sepulang sekolah Arnav langsung melesatkan motornya menuju cafe. Chio bilang hari ini banyak karyawan yang mengambil libur, jadi Arnav harus datang lebih awal supaya cafe tak kekurangan tenaga.

Dengan penuh semangat pria itu membereskan meja-meja kotor dan melayani tiap pembeli yang datang. Tak hanya itu, bahkan Arnav juga ikut membantu temannya yang kewalahan dalam membuat kue pesanan para pelanggan. Hari ini menu cup cake durian dan segala minuman kopi menjadi bintang utama di cafe ini.

Di tengah hujan yang deras seorang pria jangkung berambut blonde masuk ke cafe saat sedang ramai-ramainya. Ia mengambil sebuah meja yang tak jauh dari tempat ke luar masuknya karyawan dari arah dapur. Pria itu hanya diam memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang.

"Selamat siang, Pak. Mau pesan apa?" tanya Arnav ramah.

"Minuman yang enak," jawabnya.

"Di sini enak semua, Pak. Mau kopi-kopian, cokelat, sesuatu yang segar, atau minuman tradisional juga ada," jelas Arnav dengan senyuman yang tak luntur.

"Kalau begitu pilihkan satu makanan dan minuman yang paling kamu sukai di cafe ini. Saya sudah lapar," balas pria itu dengan pandangan yang tak lepas dari sosok pelayan di depannya.

"Baik, segera saya buatkan. Mohon ditunggu sebentar." Ucap Arnav lantas berlalu.

Pria itu masih memandangi Arnav hingga hilang. Ada sesuatu yang merambat di hatinya ketika berbicara dengan Arnav. Ingin sekali ia mendengar suara itu lebih lama.

Beberapa saat kemudian seporsi spaghetti bolognese dan segelas choco tiramisu hangat mendarat di meja. Di tengah-tengah menikmati makanan ponselnya berdering. Ia lantas menjawab panggilan yang ternyata dari keponakan kesayangannya.

"Iya, Pandu. Om sedang di cafe. Terima kasih sudah memberitahu tempat ini. Om sudah bertemu dengannya." Ucapnya lantas memandang ke arah Arnav yang sedang sibuk membuat kue.

" Ucapnya lantas memandang ke arah Arnav yang sedang sibuk membuat kue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Arnav dan Lautan | Haechan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang