37 - Kembali pada Tempatnya

1.8K 216 124
                                    

Malam man-temann Mocca kembali:v

VOTE & KOMENTAR banyak-banyak, yaaa

Oiya, untuk part ini coba dibaca perlahan dengan penghayatan biar feel-nya lebih dapat.

Maaf kalau mungkin ada yang kurang, intinya baca aja sambil ngebayangin hehe

Happy reading^^

.
.
.
.
.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.
.
.

Adzan maghrib menggema hingga ke sudut-sudut kota. Bersama dengan itu seorang pria berjas putih ke luar dari ruang UGD. Dia mengatakan bahwa keadaan Irham mulai membaik dan akan segera dipindahkan ke ruang inap.

Selesai salat berjamaah di musala, Pandu dan Reksa lantas pergi ke kepolisian untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Sedangkan Jov dan yang lain mulai berjalan menuju kamar yang Irham tempati.

Mata biru lebam itu terbuka perlahan bersama rasa sakit di kepalanya. Pandangannya masih kabur dan tubuhnya terasa begitu lemah. Melihat pergerakan Irham, Jov praktis mendekat.

"Bagaimana keadaanmu, Ham? Apakah ada bagian yang terasa sangat sakit?" tanya Jov tampak begitu khawatir.

Irham hanya menggeleng lemah lantas mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Dengan mata yang kembali basah ia bertanya, "Di mana Bang Zu, Om?"

"Dia ada di ruangan lain, kamu jangan berpikir yang macam-macam dulu. Istirahat saja," jawab Jov.

"Bagaimana Irham bisa istirahat sedangkan Irham tau Bang Zu sedang tidak baik-baik saja?" Balas Irham lalu mencoba bangkit dari tempat tidurnya.

Laki-laki itu bersikukuh untuk melihat keadaan Arnav. Jov tidak mampu untuk menahan dan memilih untuk mendampinginya saja. Irham diantar Jov menuju ke sebuah ruangan di mana hanya orang-orang tertentu saja yang boleh memasukinya. Dari kaca jendela Irham terisak melihat Arnav terbaring lemah dengan banyak alat medis yang menempel di tubuh.

 Dari kaca jendela Irham terisak melihat Arnav terbaring lemah dengan banyak alat medis yang menempel di tubuh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Arnav dan Lautan | Haechan [END]Where stories live. Discover now