36 - Hampir Berakhir

1.6K 204 177
                                    

Haii Mocca kembali!

Ada yang nunggu Mocca up nggak? mwehehe

Mocca kasih part agak panjang nih, ya walaupun nggak panjang-panjang benget:)

VOMEN seperti biasa ya...

Happy reading^^

.
.
.
.
.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.
.
.

Tiga purnama telah berlalu sejak hakim memutuskan untuk menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup pada Romi. Mengenai Nara, gadis itu sempat mengurung diri selama dua pekan setelah mengetahui sang papa dijatuhi pasal berlapis. Kini kondisinya sudah membaik dan masih terus dalam pengawasan psikiater.

Arnav dan teman-temannya sudah menyelesaikan pendidikan di bangku putih abu-abu dengan sangat baik. Mereka hanya tinggal menunggu waktu untuk wisuda kelulusan saja. Begitu pula dengan Irham, anak itu kini duduk di kelas 12 dan mulai fokus untuk mencari beasiswa di sebuah universitas ternama.

"ARE YOU READY?" Seru Alex yang sudah siap di atas motor bersama Arga.

"YOW! READY!" Sahut Chio di belakang. Pria itu hari ini juga naik motor berboncengan dengan Irham.

"GAS!" Imbuh Arnav yang dibonceng oleh Pandu.

Pria-pria itu hari ini akan menuju ke kebun teh. Besok pagi sudah masuk bulan Ramadhan, jadi mereka ingin bermain hingga puas sebelum bulan suci itu datang. Baru akan menancapkan gas, seorang laki-laki berseru membuat Arnav dan yang lainnya menengok ke belakang.

"Aku boleh ikut, kan?" tanya Reksa dengan motor gedenya berhenti tepat di sebelah Arnav.

Semua terdiam dan saling pandang. Detik berikutnya Arnav berucap, "BERANGKAT!"

"LET'S GO!" Seru Alex lantas memimpin jalan menuju tempat sejuk tersebut.

Selama perjalanan semua terlihat bahagia. Mereka bahkan terus bernyanyi tak peduli menjadi bahan tontonan orang. Sayangnya saat akan berbelok menuju jalan ke kebun teh terjadi kemacetan yang sangat panjang padahal hari sudah semakin siang. Kalau diteruskan yang ada nantinya akan pulang terlalu malam hingga bisa melewatkan salat tarawih berjamaah.

"Irham nggak mau ya kalau sampai kita skip tarawih cuma karena main," ucap Irham.

"Ya udah, kita ganti tempat aja. Lex, putar balik. Bawa kita ke tempat yang seru," balas Arnav.

Alex dan yang lain praktis memutar arah. Pria itu kemudian mencari jalan lain dan mulai melajukan kendaraannya menuju pantai. Arnav yang sudah menyadari ke mana mereka akan pergi langsung kehilangan suaranya. Yang tadinya paling berisik di jalan, kini Arnav menjadi lebih banyak diam.

Arnav dan Lautan | Haechan [END]Where stories live. Discover now