PERTEMUAN

840 10 0
                                    

***

Tengah hari yang cukup terik. Ditemani motor Scrambler Byson warna hitam metalik, Bara tiba di Kota Anggur. Tujuan utamanya yaitu kuliah di salah satu kampus ternama. Setelah Bara diterima jalur SNBP -Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi- ia langsung berangkat H plus 3 selepas membereskan berkas-berkas untuk keperluan di kampus lewat online.

Sebelum Bara mencari kost, terlebih dahulu ia mampir ke sebuah minimarket untuk sekadar membeli dua botol Lemon Water dan satu pack keju. Tak ketinggalan dua bungkus rokok Surya untuk stok.

Pembayaran selesai. Kembalian 25.500. Uang receh disumbangkan ke pengemis yang standby di emperan minimarket sejak shubuh hari, berharap orang baik memberinya uang satu juta. Siapa tahu.

Berjalan santai, Bara melesatkan paneatnya pada salah satu dari dua kursi yang disediakan. Meletakkan tas ransel di bawah meja, berikut barang belanjaan yang baru saja dibeli serta sling bag di atas meja bundar aluminium.

Selain mengistirahatkan badan serta memulihkan tenaga dalam rangka perjalanan jauh dari Kota Apel ke Kota Anggur, Bara memutuskan untuk menikmati atmosfir kota ini sejenak, yang kata orang kotanya anak-anak bernyali.

Satu botol Lemon Water sisa seperempat. Keju telah tandas tiga lembar. Kini, berganti bibir Bara yang dimanjakan rokok sejuta umat, Gudang Garam Surya.

Hingga tak berselang lama, ada sebuah motor Scoopy warna putih mix merah muda tiba di halaman parkir minimarket. Helm Cargloss senada yang tersemat di kepala si pengendara itu perlahan dilepaskan. Muncullah sosok cantik bak bidadari berparas menawan, make up tipis, serta berambut hitam lurus panjang, praktis menjadi sorot utama Bara. Begitu pula para garangan yang lalu lalang. Terkesima. Terlebih pakaian casual dibalut cardigan putih menonjolkan setiap lekuk tubuh montok nan bahenolnya. Jelas saja tak ada satu mata pun yang melewatkan kesempatan memandang ciptaan terbaik Sang Esa.

Saat si gadis berjalan elegan menuju minimarket, matanya yang bermanik coklat itu tak sengaja bertemu dengan sorot tajam bermanik abu-abu yang tengah duduk memandanginya. Intens.

Sama-sama saling terpana. Mematung. Untuk beberapa detik, keduanya seperti tersedot ke dalam medan magnet paling kuat di bumi. Dan di detik berikutnya, Bara-lah yang pertama memalingkan muka. Menyembunyikan ketertarikan demi harga diri seorang lelaki yang berprinsip 'cowok mahal bukanlah cowok mata keranjang'. Tapi tetap saja, ekor matanya mengawasi gerak-gerik si gadis.

Kejadian kecil itu bagai angin berlalu untuk Bara. Namun, tidak dengan apa yang sebenarnya terjadi di dalam hati si gadis. Saat di dalam minimarket dan tengah antri untuk mengisi saldo DANA, melalui sudut mata, ia curi-curi pandang melirik Bara yang duduk tenang menghadap lurus ke jalanan sambil merokok.

Wajah gadis itu kian bersemu. Telinganya seketika panas. Dadanya terpacu kencang, berdebar-debar. Tangannya gemetar. Ia paling tidak bisa kalau berhadapan one by one situation melawan cogan.

Dengan seratus persen keberanian, gadis itu memutuskan untuk bermanuver; membeli Nutriboost rasa strawberry dan satu pack Pocky rasa senada.

Setelah menenangkan debaran hatinya, gadis itu mendorong pintu kaca. Senatural mungkin ia membuat mimik wajah cuek. Sejurus, ia duduk di kursi seberang meja tempat Bara meletakkan tas selempang dan barang belanjaan.

Bara berhenti merokok. Menoleh sebentar, lalu membuang muka lagi. Lanjut merokok lagi.

Gadis bule berwajah blasteran UK itu sudah hafal macam-maccam sifat pria. Memang sih, yang seperti lelaki di sebelahnya ini jarang ditemui. Akan tetapi, bukan berarti gadis bule itu tak memiliki pengalaman menundukkan pria cuek. Bedanya, sosok pemuda jangkung kurus, yang dari pergelangan tangan tertutup jaket jeans abu-abu terdapat tato yang mengular, sangat amat dingin. Dingin sekali. Tatapannya tajam, buas, dan tak tersentuh. Belum lagi aura aneh yang terpancar. Kulitnya cukup putih untuk ukuran pribumi. Wajahnya seperti seorang bangsawan. Tapi sayang, di mata gadis itu kesan badboy campuran darkness pada diri pemuda itu terasa mengerikan.

Hak Asasi Money 21+ [On Going]Där berättelser lever. Upptäck nu