Ronde Kedua

1.6K 15 0
                                    

***

Udara di luar semakin dingin. Alih-alih memakai baju untuk menghangatkan diri, Bara dan Dira memilih telanjang bulat tanpa sehelai benang sambil berpelukan. Mereka cudle ringan menikmati sensasi luar biasa pasca sama-sama menggapai puncak kenikmatan persenggamaan.

Dira meletakkan telapak tangan di rahang Bara. Ia elus-elus lembut. Setelah itu, Dira merangkak naik untuk mensejajarkan wajahnya dengan wajah Bara.

"Kimpetku berasa sobek tau, Bar." Dira pura-pura merajuk.

"Tinggal di lem, apa susahnya?" Bara menjawab santai.

Cubitan manja di pipi Bara, Dira daratkan. "Kamu kira pipa, bisa di lem segala? Huh!"

"Hehehe. Mbak tambah cantik kalau udah keluar tsundere-nya."

"Hmm." Dira kembali rebah di dada Bara. Ia tak mau Bara melihat pipinya yang semerah lobster hanya karena dipuji. Yang kemudian, Dira iseng memilin-milin puting kecil Bara. Sontak Bara menggeliat. Kegelian. "Hihihi. Kamu lucu banget, sih, Bar."

"Gak jelas. Awas, baper." Bara mengingatkan, sambil mengelus pucuk kepala Dira.

"Mana ada? Kamu tuh yang baper kali," elak Dira.

"Kalau nggak baper, mana mungkin aku masukkin burungku ke dalam sangkarmu, Sayang," balas Bara dengan suara berat.

"Ah! Diem, ah. Suaramu itu lho bikin panas dingin."

"Lagi, ya, Sayang?" Bara terus menggoda dengan memanggil Dira 'sayang'. Semakin menegaskan jika Bara sungguh menginginkan si wanita India.

"Nggak mau. Masih ngilu." Dira cemberut.

Bara diam. Kembali membalai punggung Dira. Hanya saling belai yang keduanya lakukan. Berikut hembusan nafas lelah keduanya yang aktif. Mulut mereka seakan tidak perlu digunakan jika bahasa tubuh sudah cukup menjelaskan jika mereka saling memanjakan satu sama lain. Bara yang suka meremasi pantat montok Dira, dan Dira yang ketagihan menetek di puting kecil Bara.

"Bar." Dira mendongak. Mendapati yang sedang terpejam. Elusan di pantat pun melemah. "Ih! Kok malah tidur, sih, Bar?"

Bara memeluk tubuh Dira. "Berisik lho Mbak ini."

"Laper aku. Nyari makan, yuk!"

"Tak tidur bentar. Ngantuk."

"Ihhhh! Nanti aja tidurnya abis makan!" Dira merengek. Meronta untuk bangun, lalu menarik Bara untuk bangun. "Dasar kebooo! Buruan!"

"Haduh."

Mau tak mau Bara bangun. Mengekori Dira belakang, yang sebelumnya melihat dan memastikan Aura aman. Keduanya pun berjalan menuju kamar mandi.

Ketika berjalan, gerlihat jelas di mata Bara perpaduan pinggul padat berisi beserta dua pantat lebar super montok Dira melenggak-lenggok, seolah menggoda Bara untuk meremasnya. Ngomong-ngomong soal jalan, kedua kaki Dira nampak lebar seperti pinguin saat melangkah. Bara yang gemas lekas mempercepat jalan. Menepuk dan meremas pantat Dira gemas.

"Ih! Iseng banget, deh." Dira membeo manja. Mempercepat jalan, lalu berlari sambil tertawa cekikikan.

Bara tersenyum. Mengejar Dira yang sudah lebih dulu masuk ke dalam kamar mandi.

Hak Asasi Money 21+ [On Going]Where stories live. Discover now