As You Wish : Prolog

6.3K 543 37
                                    

"Eh, sori, Mas, nggak sengaja." Ujaran itu mengiringi bergesernya Angkasa ke kanan, menghindari kuah soto yang baru saja tumpah hampir membasahi kemeja merah marunnya. Angkasa hanya tersenyum dan mengangguk, kemudian menoleh untuk melihat siapa yang baru saja menumpahkan kuah soto di tengah padatnya kantin kampus. "Kena, nggak?"

Angkasa menggeleng. Lalu menyipitkan matanya. Ia menunjuk gadis dengan dres biru pucat selutut yang berdiri di hadapannya sambil tetap menggenggam mangkuk bergambar ayamnya. "Lo—"

"Lo yang itu, kan?" pertanyaan itu tahu-tahu menginterupsi ucapan Angkasa.

Rasanya seperti Déjà vu. Angkasa yakin ia pernah mengalami peristiwa seperti ini sebelumnya. Dengan orang yang sama, bahkan.

Senyum Angkasa lantas mengembang. "Iya, gue Angkasa. Gue nggak tau nama lo, tapi," katanya sambil menyodorkan tangan kanannya, membuat gadis yang masih berdiri itu terkesiap. Apa-apaan maksudnya mengajak kenalan di depan umum begini?!

"Dara," ucap gadis tersebut sambil melangkah ke kursi di depan Angkasa yang masih kosong. "Lo gimana kabarnya sama Mona? Udah nggak deket setelah putus tapi, ya?"

Angkasa terkikik. "Gue bahkan nggak pernah pacaran sama Nana, Dar. Gue juga nggak tau gimana kabarnya sekarang," balas Angkasa sambil lanjut melahap makanannya sendiri. Dara lantas membelalak, membuat Angkasa tertawa semakin kencang. "Pasti lo percaya segala skenario itu, ya?"

Dara mengangguk. Polos betul tampangnya.

"Tapi, gimana kabarnya Mona?" tanya Angkasa. Dara diam memandangi Angkasa dengan tatapan tak percaya. "Gue udah nggak pernah kontakan sama dia lagi semenjak naik kelas sebelas. Pernah gue coba chat dia di LINE, tapi nggak dibalas. Ya udah deh sampai sekarang nggak pernah gue ganggu lagi hidupnya."

Gadis itu mengangguk-angguk. "Berarti lo juga nggak tau kalau selama setahun kemarin, kalian sekampus?"

Kali ini Angkasa membisu. Selama dua semester menyusuri dunia perkuliahan, berulang-ulang keliling kampus dari gedung A sampai gedung O, datang pagi dan pulang sore, tidak pernah sedetik pun dalam setahun ini melihat Mona Arisa menginjakkan kakinya di kampus yang sama.

"Astaga, Angkasa! Ternyata orang goblok tuh beneran ada, ya?" hardik Dara, membuat beberapa orang yang tengah berlalu lalang menyempatkan diri untuk menoleh ke meja yang mereka tempati. Dara malu setengah mati. Apalagi Angkasa yang sedang mengobrol dengannya.

Namun karena suara Dara yang menggelegar itu, salah seorang yang sempat menaruh perhatian, kini jadi benar-benar menaruh perhatiannya pada dua insan yang tengah berbincang di satu meja tersebut.

Gadis itu sedang berdiri takbegitu jauh dari meja yang Angkasa tempati bersama. Ia tengah menunggupesanannya. Lalu satu suara lainnya menginterupsi perhatiannya kepada laki-lakiyang duduk di hadapan Dara. "Sayang, makan di kelas aja, yuk."

+ + +

an:

halo! akhirnya update ini meskipun nulisnya belum selesai. nggak sabar mau update soalnya :'> jadi, nggak seperti cerita-cerita biasanya, kali ini kansa nggak bisa memastikan jadwal update-nya. doain aja kansa lancar nulisnya hahaha.

Moon and Her SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang