As You Wish: BAB 07

2.6K 258 72
                                    

Randi tidak mengatakan apapun selepas Dara menjelaskan serinci yang disanggupinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Randi tidak mengatakan apapun selepas Dara menjelaskan serinci yang disanggupinya. Sampai pada penutupan tentang Mona dan Angkasa yang jadian semalam, Randi tetap geming. Laki-laki itu hanya berulang kali menyisir rambutnya ke belakang dengan jarinya. Itu kebiasaannya ketika ia bingung.

"Udah, ya. Gitu aja. Kalau lo mau protes, silakan protes sama mereka yang menjalin hubungan. Gue adalah orang luar yang kayaknya nggak berhak banget buat ngerusak hubungan mereka," ucap Dara sambil menyesap es jeruknya.

Selepas menghabiskan es jeruknya, Dara menyampirkan tote bag-nya dan beranjak keluar dari kantin. Sementara Randi masih duduk di kursi yang sama. Laki-laki itu mengeluarkan ponselnya, melihat masih ada foto Mona di lockscreen-nya.

Alasan Mona mengakhiri hubungannya kemarin benar-benar konyol. Katanya hubungan mereka sudah tidak baik-baik saja. Apanya yang tidak baik-baik saja? Seandainya Angkasa tidak pernah Mona temukan lagi, mungkin hubungan Randi dengan Mona masih baik-baik saja sampai hari ini.

Dan sekarang Randi punya ide untuk bekerjasama dengan Dara. Cepat atau lambat, Randi harus bisa mendapatkan Mona kembali. Bagaimanapun caranya.

+ + +

Randi Amadilo : Na?

Mona memandangi pesan tersebut tanpa membuka chat-nya. Gadis itu menunggu kelanjutan pesan dari Randi, namun tak kunjung masuk pesan baru, sampai Angkasa yang lebih dulu merangkulnya dan bertanya, "Kenapa, Na?"

Dan jelas saja itu membuat Mona lekas-lekas menggeleng dan menyakukan kembali ponselnya. Keduanya saling tatap. Mona menyungging senyum, sementara Angkasa masih memasang tampang datar setelah melihat ada chat dari Randi.

Keduanya tetap berjalan tanpa suara. Langit sudah menggelap, kampus juga sudah sangat sepi. Angkasa harusnya sudah pulang sejak pukul lima sore tadi, tapi Mona membuatnya pulang lebih larut karena gadis itu harus menyelesaikan tugasnya di perpustakaan.

Kini pikiran Mona dipenuhi oleh Randi. Sejak hari di mana mereka putus, baru hari ini Randi mengirimkan pesan lagi kepada Mona. Apa ada sesuatu yang masih mengganggu pikirannya? Atau Randi sebenarnya ingin mengajak balikan? Atau jangan-jangan, Randi sudah tahu kalau Mona kini berpacaran dengan Angkasa, dan laki-laki itu hendak membicarakannya?

"Sa," panggil Mona begitu Angkasa naik ke motornya dan mengenakan helm. Laki-laki itu hanya menoleh tanpa berkata apapun, sebab di mulutnya kini ada kartu tanda mahasiswa yang nanti akan digunakannya untuk keluar dari parkiran. "Lo suka nggak, sama gue?"

Kening Angkasa mengernyit. Pertanyaan macam apa itu?

"Ya iyalah, Na. Kalau nggak, kenapa kita harus jadian?" jawab Angkasa sambil mengusap puncak kepala Mona.

Bibir Mona membuat lengkungan. "Iya apa, Sa?"

Angkasa menggerayangi tengkuknya. Apa yang terjadi dengan Mona, sih? Atau ini karena tadi Randi menngirimkan pesan kepada Mona?

Moon and Her SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang