1

689 28 1
                                    

Terdengar suara tawa teman-temannya disaat Geo menceritakan hal konyol kepada mereka.

"Dan gue sampe sekarang nggak tau tuh orang ada dimana" ucap Geo menutup ceritanya.

Tuk

"Minum. Dan jangan berisik." Kecam Gio kembarannya.

Satu persatu dari mereka mengambil, Gio melirik sebelahnya yang sedari tadi diam bak patung tanpa ekspresi.

"Lo ga niat bagi ekspresi gitu Yo?" Tanya nya menyenggol siku Deo, pasalnya sedari tadi dia hanya diam mendengar cerita Geo yang menurut semua orang lucu.

Geo meneguk minumnya lalu tersenyum mendengar pertanyaan adiknya yang tidak perlu untuk dijawab.

"Lo tau jawabannya Gi, nggak usah ditanyain lagi"

Gio mengangguk mengerti, mereka semua menghela nafasnya melihat Deo yang hanya diam. Hanya satu orang yang bisa membantunya membuka mulut, "gue panggil mau?"

Tidak ada balasan, "diem lo gue anggap iya."

Gio menatapnya lama dan akhirnya dia merogoh saku jeansnya mengecek ponselnya dan kebetulan gadis itu sedang 'online'.

"Halo"

Gio tersenyum singkat mendengar suaranya, matanya melirik Deo yang merespon dengan lirikan matanya.

"Tuh bocah emang vitaminnya Deo" gumam Geo diangguki Reno yang mengangguk.

"Dek, ada dimana?"

"Kamer lah dimana lagi. Kenapa?"

"Mau kumpul?"

"Kemana?"

Gio berdecak mendengarnya, "Ke tempat kakak"

"Oh sarang orang gila?"

"Sembarangan lo Ai!" Seru mereka tidak terima mendengar ucapannya.

Terdengar suara tawa dari sana, "Yaah kalian denger" keluhnya.

"Otw"

"Kakak jemput!"

"Ih nggak mau! Aku mau naik motor"

"Kasian nanti motornya kalo jatuh, udah kakak jemput!"

Dia mencibir mendengar ucapan kakaknya, "Motornya yang disayang, orangnya kagak"

"Haha, udah kakak otw sekarang. Kamu dandan dulu, jangan cantik"

"Dimana mana orang dandan ya cantik" cibirnya lagi langsung menutup panggilan.

"Kenapa lo nggak biarin dia aja sih?" Tanya Reno sedikit bingung dengan si kembar  selalu menolak jika adiknya mengendarai motor.

"Nanti juga lo tau kalo denger si Deo ngamuk" jawab Geo santai tidak perduli tatapan tajam Deo mengarah padanya.

Mereka semakin penasaran mendengarnya, Gio sudah pergi semenit setelah panggilan di putuskan.

"Gue denger ada yang nantangin Black Diamond" ujar Wahyu memainkan pulpen yang entah dari mana asalnya.

"Ngapain?"

"Balap motor, si leader yang ngumpet itu ga mau kalo bukan resmi"

Mereka terdiam mendengarnya, "Mereka goblok nantangin Black Diamond, gue yakin mereka ga bakal menang"

"Iya lah ga bakal! Si Bayu nya aja udah nyeremin gitu apa lagi leadernya"

"Gue denger leadernya perempuan" celetuk Aris yang pernah mendengar jika identitas leader Black Diamond seorang gadis.

AIWhere stories live. Discover now