Bab 6 : Daisy and Sandalwood

3.4K 393 2
                                    

Situasi menegang. Khan menatap Shimazu dan Zhukov yang sudah babak belur. Kejadian sebelumnya membuat suasana canggung di antara mereka. Lee Han Gu duduk di samping Khan, ikut menatap tajam Zhukov.

"Jadi, bisa kau jelaskan kenapa kau melakukan hal itu pada Bella?"

Zhukov memasang wajah datar, "Aku menyukainya". Ucapnya dingin.

Bohong

Zhukov sendiri tak bisa menjelaskan apa yang terjadi pada dirinya. Jika ia menjelaskan bahwa ia tiba-tiba menggila setelah mencium aroma tubuh Bella, tak ada yang akan mempercayainya.

Bella tak menuangkan apapun dalam kopinya. Tak juga menyemprotkan apapun dalam tubuhnya. Satu-satunya alasan yang mudah diterima hanyalah satu kata,

Cinta

Shimazu mendengus, "Kau pikir aku percaya?"

Begitu mendengar teriakan Bella di atap, Shimazu langsung berlari menaiki tangga. Ia mendengar suara desahan pria, juga tangisan wanita. Pria itu langsung mendobrak pintu. Memperlihatkan pemandangan yang membuat emosinya meluap-luap.

"Aku memang menyukainya. Dia manis, aku pun berhutang padanya. Ia menemukan mayat ayahku di kuil bawah tanah itu" Zhukov berusaha memberikan alasan yang masuk akal.

"Leulucon macam apa itu? Seorang sepertimu jatuh cinta pada wanita? Apa dunia akan kiamat?" timpal Shimazu yang masih terus memojokan Zhukov.

"Hentikan perdebatan kalian. Sir Zhukov, apa yang anda lakukan sangat memalukan," Khan menarik nafasnya.

"Kau... dikeluarkan dari tim" ucap khan tak bisa di bantah.

"APA?" Zhukov langsung berdiri, tak terima. Baru saja ia menemukan titik temu mayat ayahnya, Khan malah mengeluarkannya.

"Kenapa? Kau tak terima?" Khan ikut berdiri.

Tinggi badan keduanya hampir sama. Badan Khan juga tak kalah atletis dengan Zhukov. Hanya sedikit lebih pendek. Tapi, Khan cukup percaya diri karena ia rajin ber olah raga. Tak lupa dengan gelar sabuk hitamnya dalam karate.

Zhukov menggertakan bibirnya, menarik kerah baju Khan. Ia menatap marah pada Khan.

"Sadarlah posisimu, disini akulah ketuanya". Desis Khan.

Zhukov langsung mendorong Khan. Lalu ia beranjak menuju kamarnya. Membereskan semua pakaiannya. Lantas ia pergi begitu saja tanpa berpamitan.

Han Gu yang menjadi penonton hanya menghela nafas. Ia mengambil kotak P3K dan memberikannya pada Shimazu. Khan juga ikut pergi dari ruangan tersebut tanpa basa-basi.

"Jika tak kuhentikan, kau dan Zhukov akan benar-benar saling membunuh. Jika kau mengincar Bella, itu artinya kau sama bajingannya dengan pria Rusia itu" Sindir Han Gu sambil membuka minuman soda di tangannya.

Shimazu mendengus, "Apa maksudmu? Kita hanya teman"

Ia menempelkan es kering di pipinya yang bengkak karena tinju Zhukov. Memalingkan wajahnya, menghindari tatapan Han Gu.

Han Gu membuka ponselnya, ia membuka salah satu foto di gallery ponselnya. Foto tattoo di pinggangnya. Tatto dengan gambar bunga Daisy.

"Apa teman melakukan ini?" tanya Han Gu. Shimazu mengerutkan keningnya. Memasang wajah keheranan.

"Itu hanya gambar bunga biasa" Shimazu menyangkal tuduhan Han Gu.

"Daisy adalah bunga lambang kecantikan. Dalam bahasa Itali, Bella berarti 'cantik'. Kau mentatonya sejak disini"

Shimazu menggeleng-gelengkan kepalanya, "Itu hanya kebetulan. Kau berlebihan"

"Apa perlu kujelaskan apa yang kau lakukan tadi malam? Kau bahkan mengatakan nama Bella dengan amat keras. Kau juga menolak ajakan Jess-"

Kutukan Dewi IshtarWhere stories live. Discover now