Bab 33 : God of Water

1.4K 364 47
                                    


Hari menjelang sore, Bella tak keluar dari kamarnya. Sudah 8 jam berlalu sejak kejadian ia dipergoki oleh Khan dan Han.

Kedua laki-laki itu beberapa kali mengetuk kamar Bella. Tak sekalipun Bella membukanya. 

Usai menangis, Bella berlari ke kamarnya. Bahkan ia melewatkan bimbingan online dengan dosennya. 

"Ini gara-gara kalian" Khan menyalahkan Kuro dan Han.

"Aku tidak tau dia bakal menangis begitu. Aku hanya bercanda!" Sangkal Kuro.

"Bercanda apa yang membuat dia semalaman di kamarmu hah?" Balas Khan dengan sengit. 

"Aku hanya mengajaknya ke kuil Dewi Sin. Dia sangat suka bunga. Seperti yang kau tahu, dimensi kuil milik dewa punya waktu yang berbeda dengan dunia kita. Kita hanya bersama selama dua jam". Kuro menjelaskan apa yang terjadi.  

"Kenapa aku juga di salahkan? Kue ku habis tak tersisa, dan headsetku remuk di tong sampah. Aku itu korban tau!" Han juga tak terima di salahkan. 

"Itu karena kau selalu menganggunya setiap hari. Karena itu dia takut ketahuan olehmu! Lagi pula hanya lemon cake saja kenapa kau sampai menggigit telinganya! Melihat Kuro yang babak belur olehmu saja sudah pasti Bella akan ketakutan." Sahut Khan tak kalah kerasnya. 

"Tentu saja karena aku gemas padanya! Memangnya tidak boleh?" 

Kuro langsung menoleh pada Han. Ia tak menyangka Han melakukan hal itu pada Bella. 

"Jelas tidak boleh! Yang kau gigit itu telinga gadis dewasa!" Kuro ikut berteriak. 

Brak!

Bella membuka pintu kamarnya dengan kasar. Ia menatap tiga laki-laki yang berdebat depan kamarnya. 

"KENAPA KALIAN RIBUT DEPAN KAMARKUUU!!!" Teriak Bella dengan wajah penuh kemarahan. 

Bagaikan beruang grizzly yang diganggu dari hibernasinya, Bella benar-benar terlihat kesal. Bagaimana tidak? Ia baru tidur nyenyak selama 6 jam, tapi para pria itu malah membuat kegaduhan di depan kamarnya. 

Ketiganya diam membatu. Wajah mereka bertiga memerah melihat penampilan Bella. Gadis berambut pendek itu mengenakan crop tanktop sedada yang memperlihatkan perut ratanya. Juga celana hot pants tipis yang lebih terlihat se[erti pakaian dalam. 

Bella masih belum sadar. Ia terlanjur kesal dan langsung keluar begitu saja mendengar kebisingan tiga pria di depannya.

Khan membalikan tubuhnya, Kuro menutup mulutnya dan memalingkan wajahnya sementara Han.. dia menarik tudung hoodienya menutupi setengah wajahnya. 

"Ada apa dengan kalian? kenapa diam? Barusan berisik dan menganggu tidurku lalu sekarang tiba-tiba diam?" Kata Bella dengan sengit. 

"Ba-bajumu" Ujar Kuro. Bella memiringkan kepalanya, bingung. 

"Ya?" 

Perlu waktu tiga detik hingga Bella tersadar. Ia kembali membanting pintu dan masuk ke kamarnya. Gadis tersebut berlari menuju toilet, mandi dan meredam teriakannya dalam bak mandi. 

Aku malu. Batin Bella.

Sedangkan di luar kamar Bella, ketiga pria itu masih menstabilkan reaksi tubuh mereka. Walaupun Bella sudah melatih kontrol pada feromonnya, adakalanya ia lepas kendali. Seperti saat marah barusan. 

"Aku akan menyewa perempuan di bar" Ujar Kuro yang bergegas pergi. 

"Aku mau olah raga. Mungkin sampai besok pagi" Khan yang juga ikut pergi. 

Han masih tetap di depan kamar Bella. Ia melakukan push up depan pintu kamarnya. 

"Sial! Tersisa aku sendiri" gumamnya. 

Kutukan Dewi IshtarWhere stories live. Discover now