Bab 11 : Kulullu

2.3K 398 8
                                    

"Kau tau? Aku selalu ingin mentato lenganmu" Bisik Shimazu sambil menelusuri lengan Bella dengan telunjuknya.

Bella langsung menarik tangannya.  Menjauhkannya dari jangkauan Shimazu.

"Aku takut jarum suntik. Harus berapa kali kubilang supaya kau mengerti hah ?" Ketusnya.

"Kau mengijinkan Zhukov bermain denganmu, tapi aku tidak ?"

Bermain apanya?

"Siapa yang memberi ijin pada siapa? Cukup, berhenti menjahiliku oke? apa maumu ?" Bella menutup bukunya. Menyelipkan di antara buku-buku lainnya.

Shimazu memojokan Bella di ruang baca. Samping kiri dan kanannya rak tinggi. Bella tak punya celah untuk kabur.

" Apa yang kau bicarakan dengan Zhukov kemarin ?"

Bella langsung gugup. Pembicaraan mengenai mereka yang mencurigai El adalah rahasia. Masih dugaan. Mereka tak mungkin bilang pada Shimazu yang merupakan sahabatnya.

Selepas mereka berdua tertangkap basah dikamar berduaan, Bella langsung lari begitu saja ke kamarnya. Mengurung diri dan membungkam mulutnya dari Shimazu. Zhukov sendiri hanya menunjukan wajah kemenangannya pada Shimazu, membuat pria itu jengkel hanya dengan melihatnya. 

Tapi, bukan berati Shimazu menyerah atas rasa penasarannya.

"Bu-bukan apa-apa. Hanya... "

Bella mulai berkeringat. Ia bingung mencari alasan bagaimana mengelabui Shimazu yang menatapnya seperti ular derik.

"Hanya?"

"Ha-hanya.. emmm " Bella melirik ke kiri dan ke kanan.

"Jessie! kukira kau pacaran dengan Jessie!"

Shimazu masih mengurung Bella. Ia menutup mulutnya. Terkekeh pelan.

"Kau salah. Kita hanya patner bercinta. Hanya saling menikmati satu sama lain".

apa dia homo ?

"Oh.. begitu. apa kau juga suka dengan Han Gu atau Sir Zhukov ?"

Perempatan siku tercetak sempurna di kening Shimazu. Kalimat selintas yang keluar begitu saja dari mulut bella membuatnya kesal.

"Kau gila!" Seru Shimazu emnyangkalnya. 

Ia hanya menyukai tubuh yang cantik, bukan berati menyukai pria. Lagi pula, bercinta dengan transgender juga bukan hal aneh di negaranya. 

Bella mengedipkan kedua matanya beberapa kali. Apa ia harus percaya? kalaupun Shimazu homo, itu... bukan urusannya. Kepala mungil Bella berpikir bagaimana caranya menghindari Shimazu. Ia harus segera menanyakan beberapa hal pada El. 

"Maaf kalau salah, tapi... bisakah kau minggir?" Bella tak ingin lama-lama disana. Ia harus mencari El.

"kalau aku tidak mau ?"

"Oh ayolah... apa kau belajar jadi menyebalkan dari Han Gu dan Sir Zhukov?" Bella berusaha keluar namun Shimazu menjegalnya.

"Apa kau menganggapku homo?"

Bella terdiam. Ia beberapa kali melihat Shimazu bermesraan dengan Jessie. Padahal ia tahu Jessie itu laki-laki. Kalau bukan homo apa namanya ?

"Apa aku perlu membuktikan padamu kalau aku bukan penyuka sesama jenis?"

Bella menggeleng. "Tidak. Kau tidak homo, aku percaya. Jadi minggirlah" dustanya pura-pura percaya. 

Namun Shimazu malah mendorong Bella ke tembok. Ia memiringkan wajahnya. Bella menahan dada Shimazu, namun pria di depannya terus menekannya.

Kutukan Dewi IshtarWhere stories live. Discover now