Bab 37 : Let's be Friend

1.3K 340 13
                                    

Ishtar dan Gilgamesh. Dua dewa yang tak pernah bersatu. Tidak seperti Hades dan Persefone yang seperti dua kutub yang berbeda, gelap dan terang.

Kisah cinta Ishtar dan Gilgamesh adalah gambaran ego yang nyata dalam sebuah cinta. Ishtar selalu memulai perang dengan alasan Cinta. Sebaliknya, Gilgamesh memulai perang untuk merasakan 'apa itu cinta'.

"Aku.. tertarik padamu. Kau.. punya tubuh dan wajah yang tampan" Bisik Ishtar sambil menyentuh sisi wajah Gilgamesh.

Pria itu menyeringai. Ia mengecup lengan sang Dewi. Lalu melepasnya.

"Terima kasih atas pujian anda. Tapi, aku tidak tertarik dengan wanita menakutkan sepertimu" jawab Gilgamesh.

Ishtar tertegun. Ia tak menyangka akan di tolak secepat itu. Bertahun-tahun ia menemani Gilgamesh, membantunya berburu monster hingga popularitasnya semakin membludak.

"Apa yang kurang dariku?" Tanya Ishtar dengan suara bergetar.

"Tidak ada. Kau cantik dan kuat. Aku hanya tidak menginginkanmu."

"Kenapa?"

Gilgamesh mendekatkan bibirnya ke telinga Sang Dewi.

"Karena aku sudah memiliki segalanya. Wanita hanyalah sesuatu yang bisa sekali kupakai, dan kau.. ". Gilgamesh menunjuk dada Ishtar.

"Bisa jadi hanya keliru dengan perasaanmu". Tambahnya.

"Apa maksudmu keliru?"

Tiba-tiba seorang manusia bertanduk merangkul bahu Dewi Ishtar. Sambil meminum anggurnya, ia berkata.

"Kau seorang janda. Bisa jadi itu hanya karena kau kesepian bukan?" Ledek pria bernama Enkidu.

Dewi Ishtar langsung merebut anggur milik Enkidu, lalu melemparnya ke wajah Gilgamesh. Selama ini ia adalah jajaran dewi tertinggi di Babylonia.

Dewi Ishtar memiliki harga diri yang tinggi lebih dari dewi manapun. Baginya, siapapun yang menghina perasaannya, sama dengan menghina harga dirinya. Bagaimana bisa kedua sahabat itu merendahkannya?

"Kau akan menyesal, Gilgamesh"

Gilgamesh mendengus. Ia mengangkat dagu Ishtar. Bagi Gilgamesh, wanita bukanlah obsesinya.

"Kau membuang mantan suamimu yang dulu. Membuatnya menjadi pelayan Ereshkigal, kembaranmu. Lalu kau menginginkanku untuk setia padamu? Jangan bercanda... Semua gadis di Ur adalah miliku" ujar Gilgamesh.

Ishtar pun menepis tangan Gilgamesh. Ia pergi dan mengadu pada ayahnya. Atas ketidak sopanan Gilgamesh dan Enkidu, ia mengirim monster kerbau mengerikan. Humbaba.

Namun, Gilgamesh dan Enkidu masihlah tetap kuat. Mereka membunuh Humbaba dan melempar kepalanya tepat di wajah Ishtar.

"Kau mengirim hewan lemah itu untuk kami? Cih! Inilah kenapa Gilgamesh menolakmu" umpat Enkidu.

Ishtar pun menyeringai. Sambil menaiki singanya, ia berbisik.

"Sakit hati harus di balas sakit hati. Kau.. akan jadi penyebabnya. Enkidu" desis Ishtar.

Tanpa aba-aba ia pergi. Lalu benar saja. Kutukan muncul di tubuh Enkidu. Menyebabkan efek kupu-kupu. Ia sakit dan mati, membuat Gilgamesh kesepian dan membenci Ishtar sampai akhir hayatnya.

Itulah yang tertulis di dalam Epos Gilgamesh. Prasasti yang berisi kisah kepahlawanan Raja Gilgamesh.

Ketika Gilgamesh di bangkitkan, yang pertama ia ingat adalah Ishtar. Kebenciannya terhadap Ishtar masih tersisa. Itulah kenapa Amitys menawarkan pewaris potongan Dewi Ishtar.

Kutukan Dewi IshtarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang