Bab 16 : Leonidas from Sparta

2.1K 387 3
                                    

Tak terasa dua hari berlalu. Aku mulai stress. Leo tak lagi muncul di kamarku. berkali-kali aku mencoba keluar, tapi para pengawal tak pernah melepas pandangannya dariku barang sedetikpun.

Jika ini di negara-negara Eropa, harusnya ini musim semi. Tapi sejauh mata memandang hanya ada hamparan salju disini. Artinya kemungkinan aku berada di wilayah dengan musim dingin sepanjang masa. Antara kutub utara atau selatan. Sial, aku bahkan tak bisa mendapatkan komps disini.

Aku masih belum tahu tujuan Leo itu apa. Disaat bosan sesekali aku mengunjungi perpustakaan. Membaca beberapa buku menarik. Salah satunya buku di depanku.

Buku dengan tulisan tangan yang terlihat seperti diary. Tulisan dengan berbagai bahasa dan karakter aksara yang tak kumengerti.

Isinya catatan kronologi perjalanan seseorang yang sepertinya umurnya sangat panjang. Waktunya dari 480 SM hingga abad 20 Masehi. Hanya dari abad 17 aku ampu membacanya, karena tulisan sebelumnya aku hanya mampu membaca angkanya.

1780 M

Aku ingin mati, tapi tak juga bisa kulakukan. Tak tahu sudah berapa ratus tahun aku menyesalinya. Perjanjian dengan Ereshkigal demi memenangkan perang, ternyata berujung derita tanpa akhir.

Aku berkali-kali kehilangan orang yang kucintai. Hidup abadi, menyaksikan orang-orang mati menua.

1850 M
Membosankan. Pola hidup manusia selalu sama. Menjarah, membunuh dan memenuhi keserakahan nafsunya. Aku masih belum juga menemukan Ishtarku.

Masih terdengar suara bayi yang lahir, manusia yang mati juga yang tersiksa. Semua berdengung tak terbatas ruang dan waktu.

1910 M
Sejarah selalu terulang. Manusia tak pernah cukup dengan yang ia miliki. Tapi, akupun sama. Meski aku memiliki dunia dan emas melimpah, aku tetap tak bisa menemukan Ishtarku. Harus berapa lama lagi ku menunggu?

1960 M
Perkembangan teknologi semakin maju. Aku berubah-ubah, tapi manusia tak pernah berubah. Raja kehilangan kebijaksanaannya. Rakyat kehilangan fungsinya dan emas kehilangan harganya.

1980 M
Aku menemukan Ishtarku. Akhirnya dia terlahir ke dunia. Bayi yang terlahir dengan potongan Enuma Elish milik Ishtar. Apa aku sudah bisa mati sekarang juga ?

2000 M
Aku mengamatinya. Dia tumbuh dengan cantik. Aku menyukai senyumnya. Dia memberi warna yang berbeda. Membuatku lupa tujuanku untuk mati.

Aku, menyukainya.

2005 M
Aku dikhianati. Ia menikah dengan seekor Kulullu. Lalu memberikan potongan Ishtar miliknya pada orang lain.

Cukup, aku tak mau melindungimu lagi. Sekalipun Dewi Tiamat memakanmu.

Catatan terhenti di tahun 2005. Kututup buku itu. Terdapat nama di ujung covernya.

Leonidas dari Sparta

Kata 'Ishtar' masih mengganggu pikiranku. Apa mungkin Leonidas dari Yunani bersinggungan dengan Dewa dari Mesopotamia.

Ya... mungkin. Leonidas mati saat melawan kerajaan Persia. Dimana Persia adalah wilayah bekas peradaban Mesopotamia. Tapi, bukankah mereka menyembah dewa dewi Yunani seperti Artemis dan Athena?

"Athena, Ishtar dan Aphrodite.. hmm.. " aku mengusap daguku.

Mereka semua memiliki satu kesamaan. Dewi Cinta dan Perang. Sebenarnya catatan ini milik siapa kira-kira?

Dari 480 SM sampai sekarang itu waktu yang lama. Apa dia setua itu?

Ada banyak hal yang perlu di pertanyakan. Namanya tak asing bukan ?

Kutukan Dewi IshtarWhere stories live. Discover now