Bab 39 : Ragnarok III

1.3K 340 21
                                    

"Ahahhaa... berlarilah. kalian telihat lucu" Amitys tertawa .

Ada ratusan portal sihir di langit, mengeluarkan lempengan pedang merah menembaki Leo dan Zhukov.

Leo mengeratkan pegangannya pada sabit hitam yang tersisa. Sementara Zhukov, semua senjatanya sudah hancur lebur. Ia bertarung hanya dengan mengandalkan tubuhnya.

Mereka bertarung di atas arena yang dikelililingi menara di istana Taman Babylonia. Taman yang mennyerupai pulau di atas permukaan laut. Dentuman dan ledakan terjadi berulang kali.

"Zhukov, kau dengar aku?" Suara Khan memanggilnya.

"Ya, kenapa? aku sedang sibuk" Jawabnya sambil menghindari serangan Amytis.

"Tak ada jantung Abzu dalam tubuhnya"

Zhukov berhenti sejenak. Ia berteriak memanggil Khan, namun terputus. Ia pun melepas alat pendengarnya.

Jika tak ada jantung Abzu, artinya ritual memanggil Dewa Marduk tak akan bisa dilakukan.

Berita buruk tersebut membuat Zhukov lengah. Tiba-tiba lempengan pedang merah menghantamnya. Ia berhasil menahannya dengan energi panasnya.

Gesekan antara energi panas membuat lempengan pedang merah itu hancur. Beberapa serpihannya melukai lengan dan bahu pria tersebut.

"Sepertinya Abzu sudah kalah. Tapi... apa kau tahu? Suamiku itu masih bisa hidup walau tanpa jantung" Ujar Amytis.

"Apa kau pikir kita akan tetap menyerah? Jika Marduk tak ada, masih ada kami yang melawanmu" Desis Leo.

Amitys menyeringai. melukai telunjuknya dengan kuku ibu jarinya. Meneteskan darahnya ke permukaan tanah.

Pijakan Leo dan Zhukov seketika bergetar. Terbelah-belah dan mengeluarkan sungai darah.

Setiap cairan darah di sungai tersebut terangkat, secara acak, membentuk benang tipis seperti kawat. Membuat jeratan bagi Leo dan Zhukov.

Sihir tersebut berhasil membuat Leo tak berdaya. Kedua lengannya tertusuk kawat merah. Tubuhnya tergantung dan darahnya mengucur di tubuhnya.

Kondisi Zhukov tak kalah mengenaskan. Bahunya tertusuk, dan pelipisnya tergores. Separuh wajahnya basah oleh darahnya sendiri.

Amitys berjalan mendekati keduanya. Ia menyentuh dagu Leo.

"Katakan padaku, bagaimana caranya melawanku hah?" Bisiknya.

Lalu pandangannya beralih pada Zhukov. Tangannya mengusap dada pria berambut putih keperakan tersebut.

"Bagaimana kalau kita bernegoisasi huh? Aku akan melepas kalian, asalkan berikan 'Gadis Ishtar' itu padaku?" Tawar Amytis.

Zhukov mengadahkan kepalanya. Ia mengangkat ujung bibirnya.

Cuih!

Ia meludahi Ratu Amytis tepat di wajahnya.

"Bunuh saja aku, dasar jalang" Jawab Zhukov.
.
.
.

Di Paviliun Taman Babylonia...

Gilgamesh menekan ubun-ubun kepala Bella dengan gemas. Ia menatap tajam gadis berambut sebahu itu dengan kesal.

"Apa kau main-main lagi denganku?" Desis Gilgamesh. Bella menelan ludahnya.

"Sudah kubilang kemampuanku tidak sempurna" Bella mengelak.

Bella hanya tahu kalau darahnya adalah jalan keluarnya. Ia membuat lambang segitiga dengan darahnya. Lalu mengucap mantra yang dulu pernah ia lafalkan ketika di kuil Dewa Nabu.

Kutukan Dewi IshtarWhere stories live. Discover now