Bab 9 : Pheromone

2.6K 388 18
                                    

Tuhan, apa aku kurang bersyukur?

Aku bertanya-tanya kenapa aku mengalami semua kejadian ini. Kalau bukan karena Han Gu dan Shimazu yang datang tepat waktu, aku tak tahu apa yang terjadi padaku nanti.

"Kau sudah paham kan ? Pria akan menggila, dan aku mengerti apa yang di rasakan para bajingan itu". Ucap Jessie sambil mengobati kakiku.

Ketika aku hampir di lecehkan oleh bocah-bocah sialan barusan, flastshoesku terlepas dan tak sengaja aku menginjak batu tajam. Darah di kakiku bercucuran kemana-mana. Alhasil aku pulang di gendong oleh Han Gu.

"Apa bauku juga berpengaruh juga pada wanita?" tanyaku pada Jessie. Aku menimum air hangat untuk menenangkanku.

"Tidak Bella. Hanya pada pria" jawab Han Gu.

"Apa? Tunggu.. lalu?" Aku menoleh pada Jessie. Dia tersenyum manis padaku.

"Aku transgender. Batangku masih ada kok. Mau lihat?" Jawab Jessie tanpa beban sambil menunjuk selangkangannya.

"Uhuk! khm.. APA!" seruku terkejut.

Kupikir tuhan tidak mentakdirkanku mati karena penuaan dini akibat stress berat. Tapi mati karena jantungan.

Belum hilang shock ku begitu tahu aku dikutuk, tiba-tiba teman sekamarku adalah pria?

JADI SELAMA INI AKU TIDUR DENGAN BANCI ?

"Apa Khan tidak memberi tahumu? 'Wanita' di tim hanya kau dan Diane" jelas Han Gu.

Aku diam membeku. Seingatku dulu Khan memang bilang hanya ada Diane. Kupikir ia lupa menyebut Jessie, tapi ternyata perempuan disini hanya aku dan si muka dua itu?

"Itu sebabnya kau harus sekamar dengan Diane. Ah, kosongkan jadwalmu pukul 10 nanti ada dokter yang akan memeriksamu" beritahu Han Gu.
.
.
.

Sejak dilakukan pemeriksaan oleh dokter, Bella dinyatakan memiliki kelainan pada semua kelenjar ekskresi dan sekredi dalam tubuhnya. Alhasil metabolismenya berbeda dari manusia lainnya.

Apapun cairan yang keluar dari tubuhnya memiliki protein kode khusus yang mirip dengan feromon. Hal itu memicu siapapun yang mencium atau terkena cairannya jadi terangsang.

Seperti ngengat betina menarik lawan jenisnya, zat yang terkandung dalam keringat dan air liur Bella mampu menambah daya pikatnya terhadap lawan jenis. Sesuatu yang tak pernah ada dalam tubuh manusia.

Untuk jaga-jaga.. ketika berkeringat ia tak bisa dekat dengan pria, jangan meludah sembarangan apalagi terluka sampai mengeluarkan darah.

Beberapa minggu kemudian, hari seperti biasanya. Hasil terjemahan prasasti belum keluar.

Ternyata untuk terjemahan awalnya membutuhkan beberapa proses. Bahkan El dan Shimazu harus pergi ke America untuk berkonsultasi dengan arkeolog senior.

Tiba di hari minggu, ini adalah hari libur pertama Bella setelah sekian minggu. Khan keluar bersama Diane. El bersama Shimazu melakukan peninjauan ulang untuk laporan sedangkan Jessie kembali ke Baghdad untuk keperluan penelitian. Tersisa Bella, Zhukov dan Han Gu dirumah.

Salah satu kegiatan favorite Bella adalah berkebun. Ia berencana menanam bunga di halaman belakang mess.

"Kalau pakai dress ini sayang... apa ganti baju dulu ya?"

Bella memasuki kamarnya tanpa menutup pintunya. Ia memilih beberapa dress casual. Meski hanya untuk berkebun dia adalah tipe orang yang sangat perhatian terhadap penampilan.

Bella berdiri di depan cermin. Ia mencocokan dress yang ia pegang dengan ukuran tubuhnya.

"Aku cocok tidak ya pakai ini?" Gumamnya. Ia balik kanan, mengukur panjang lengan pinggirnya.

Kutukan Dewi IshtarHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin