Bab 36 : Ragnarok Part I

1.9K 361 32
                                    

"Yang Mulia.. Beberapa markas Ta'ban Ahmer meledak dan runtuh. Kulullu itu juga menghilang dan darahnya masih membeku walau sudah beberapa minggu." Lapor Lilith pada tuannya.

Amitys menghampiri bawahannya, tak segan ia langsung menamparnya.

Plak!

"Kegunaanmu berkurang huh. Tetap jatuhkan darah Kulullu yang beku itu ke laut. " Perintah Amitys.

Lilith tertegun. Selama ini ia adalah bawahan paling setia dan selalu dipuji Amitys. Ia adalah tangan kanan terkuat.

Iblis gurun malam hari dari timur tengah. Ia adalah klan beast Bašmu terkuat. Monster manusia setengah ular yang paling kuat yang pernah dibangkitkan oleh Dewi Tiamat.

Sebelumnya ayahnya yang merupakan Bashmu kepala tiga telah mati terkubur dalam kuil Dewi Ishtar. Sejak itu, kebenciannya terhadap Dewi Ishtar semakin mendalam.

Lilith menunduk patuh. Dalam hatinya ia semakin memebenci Bella. Gadis Ishtar dengan kekuatan misterius.

Tanpa berkata-kata lagi, Lilith menyuruh kawanan Kusarikku (manusia kerbau) berbondong-bondong menarik dua tangki berisi darah mermaid man yang membeku.

Mereka melemparnya ke lautan. Ratu Amitys yang diikuti oleh Raja Gilgamesh segera keluar menyaksikannya.

"Berjagalah disini. Aku yakin tak lama lagi mereka akan menyerang" bisik Amitys.

"Pergilah" ujar Gilgamesh.

Amytis pun melompat dari taman gantung Babylon. Terjun lepas menuju lautan.

Tubuh Amytis terbang di atas lautan. Menyaksikan pusaran ombak yang tiba-tiba berputar. Darah beku milik El sang mermaid man yang kabur, meleleh dan bercampur dengan air laut. Laut menjadi merah dalam sekejap.

Tak lama keluarlah sosok naga bersisik biru. Ia mengepakan sayapnya keluar dari lautan. Ia menghisap semua darah merah dilautan. Membuat air laut kembali seperti semula.

Blue dragon yang hampir menutupi istananya yang sebesar pulai itu terbang ke atas. Sayapnya memayungi lautan di bawahnya. Ia berputar dan berubah menyerupai sosok manusia.

"Siapa namamu manusia? Kenapa baumu seperti Tiamat?" Tanya Abzu

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

"Siapa namamu manusia? Kenapa baumu seperti Tiamat?" Tanya Abzu.

Mata Amitys berubah menjadi merah darah. Ia menyeringai.

"Tidak kah kau merindukan istrimu?"

Suara Amytis berubah menjadi tegas dan dalam. Abzu mengangkat ujung bibirnya.

Tanpa bertanya lagi, ia memeluk Amitys dan membawanya ke dasar laut. Permukaan air pun kembali tenang.

Sementara itu, di istana Babylonia bom berjatuhan. Pesawat tempur dan helicopter dengan lambang Greenwood dan ESP menjatuhkan puluhan bom.

Beruntung Raja Gilgamesh segera memasang mantra pelindung di seluruh istana. Bom itu meledak diluar.

"Apa-apaan ini?" Desisnya.

Kutukan Dewi IshtarTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon