Bab 30 : Fish and Lemon Cake

1.5K 306 15
                                    

"Jadi.. Apa aku harus memanggilmu kakek ?" Tanya Bella pada Leo.

Pria dingin itu menatap tajam Bella, perlahan ujung sudut bibirnya terangkat. Menunjukan senyum yang biasa ia pamerkan sebelum mengancam seseorang.

"Kau mau aku menjahit mulutmu?" Jawab Leo sambil tersenyum. Sekali lagi senyum berbahaya. Bella sontak menutup mulutnya. 

Sekilas ia berpikir kalau Leo menjadi kakeknya, mungkin ia bisa bemalas-malasan dengan kekayaan Leo setelah pria itu wafat. 

"Apa tujuanmu menceritakan ini pada kami?" Zhukov menyilangkan kedua tangannya.

Ketika Rudolf dan Ellie Maxmillian meninggal, Zhukov masih kecil. Begitupun dengan Khan yang belum sah masuk keluarga Maxmillian. Pasalnya pewaris Greenwood saat ini adalah anak haram Ellie.

" Kita akan memangil Dewa Marduk. Dewa Nabu akan membantu kita. Tapi, perantara untuk memanggilnya cukup sulit. Kita membutuhkan jantung Abzu. " jelas Leo. 

"Makhluk apa lagi itu?" Zhukov mengerut keningnya.

"Dia salah satu monster terkuat yang di bangkitkan Dewi Tiamat. Mitologi yunani memanggilnya Hydra. Semacam   naga dengan kepala banyak" jelas Khan.

"Kau tahu banyak huh?" Sahut Leo. Khan hanya mengedikan bahunya tak peduli.

"Apa aku harus ikut juga?" Bella mengajukan pertanyaan.

Leo mengangguk. "Tentu saja. Kau adalah 'obat merah' yang harus dibawa kemanapun kami pergi" jawab Leo enteng.

Jidat Bella berkedut kesal. Apa keberadaannya hanya sebatas obat merah?

"Sejak dulu, Ellie dan Rudolf sudah tahu mengenai kebangkitan Dewi Tiamat. Itu sebabnya mereka terus berusaha mencari wadah yang tepat untuk Potongan Enuma Elish. Sampai pada tragedi 'angkatan 34' itu, Aku mulai bisa tahu siapa orang dibaliknya. Dia sama sepertiku, aku tak bisa melawannya sendiri."

"Siapa? Apa dia berasal dari Yunani sepertimu ?" Tanya Bella penasaran.

"Amitys. Ratu Amitys lah orangnya. Alasan kenapa makamnya tak pernah di temukan, juga kenapa taman Babylonia tak pernah terbukti ada itu karena Amitys lah yang mengaturnya" ungkap Leo.

""Amitys? Jangan bilang.. Amitys yang di maksud adalah istri dari Nebukatnedzar?" Tanya Bella.

"Sayangnya, kau benar"

Bella menghela nafas pendek. Matanya saling bertatapan dengan Khan dan Zhukov.

"Rasanya hidup di dunia dongeng" komentar Khan dan dibalas dengan anggukan oleh Bella.

"Apa mengirim bom dan pasukan pesawat juga masih kurang ? Tidak seperti di gurun, Istananya di atas laut, cukup jatuhkan saja dengan bom atau semacamnya?" Zhukov memberi masukan.

Pandangan Leo mengarah ke layar lcd yang menempel di tembok. Leo mengambil pena laser di meja, lalu menunjuk wilayah yang kemungkinan menjadi lokasi sarang Dewi Tiamat.

"Tiamat, Echkidna atau mungkin Typhon? dia punya banyak nama. Saat ini Amitys hanya memiliki setengah kekuatannya. Jika kekuatannya sempurna, dia mampu membuat atau menjinakan monster dengan sekali kedipan. Sama seperti Ea yang menguasai semua perairan sugai dan danau, Tiamat menguasai lautan. Laut adalah sarangnya. Memjatuhkan Taman Babylonia ke dalam laut adalah rencana bodoh." Leo membeberkan argumen yang cukup masuk akal. 

"kalau begitu berapa lama waktu yang dibutuhkan? Kita harus menyelamatkan El dan mengalahkan Abzu" Bella menanggapi argumen Leo. 

"Proses kebangkitan Tiamat butuh waktu setidaknya 2 bulan. Karena itu, temukan Abzu dan ambil intinya. Aku akan memberi kalian waktu 2 minggu untuk berpikir ulang dan berlatih. dan kau.. " Leo menatap Khan.

Kutukan Dewi IshtarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang