14. Selimut Bernyawa

150 46 281
                                    

❝Gak ada kata ngerepotin kalo semuanya di dasari rasa suka, sayang dan cinta

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

❝Gak ada kata ngerepotin kalo semuanya di dasari rasa suka, sayang dan cinta.❞-Amour

Selamat Baca!

❄️❄️❄️

"Nih perban kok malah bikin gue nambah ganteng ya," ujar Shaka yang tengah duduk santai di sofa sambil ngaca di kamera hapenya. Cowok yang mengenakan pakaian rumah sakit itu mengusap-usap pelan perban di dagunya.

"Dih, najis banget, cuih." Sadam memeragakan akting buang ludah. Cowok itu dari tadi geli sendiri liat Shaka kepedean di depan kameranya.

Pasca kejadian di lapangan, Shaka dibawa ke Unit Kesehatan Sekolah dan diperiksa oleh Bu Mia-penanggung jawab UKS-ternyata lukanya itu mesti dijahit karena bukan luka kecil, alhasil harus ke rumah sakit.

Ia harus menghabiskan satu harinya di sini karena Bunda yang meminta. Sebenarnya setelah operasi kecil pada dagu, Shaka udah boleh pulang.

Tapi, Bunda bersikeras mau anaknya seharian dirawat dulu, mengingat cowok itu gak bisa puasa bicara alias bawel kalo lagi sakit, khawatir jahitannya terbuka dan harus balik lagi ke rumah sakit.

Di sini hanya ada Bunda, Sadam, Aufa, Icha juga Naya. Dua orang lagi yang merupakan Tim Shaka sudah kembali ke sekolah.

Penanggung jawab pertandingan basket ini adalah Icha. Jadi jikalau terjadi apa-apa ia harus turut andil, nah makanya sekarang cewek berambut pendek itu ada di sini.

"Shaka, gue minta maaf ya, gue gak tau kalo bakal terjadi kayak gini." Sudah jelas Icha merasa bersalah meskipun ini bukan salahnya.

"Sans, bukan salah lo kok."

"Udah gak waras apa bego apa gimana sih lo? Jelas-jelas yang salah itu Gavin, kapten basket kelas lo yang sialan itu," sarkas Aufa benar-benar tidak habis pikir dengan Icha.

Pemuda yang suka pakai gelang hitam itu adalah tipe orang yang sensian, tempramental.

"Tapi pertandingan ini tanggung jawab gue, Aufa. Gavin juga anak kelas gue, ya gue mewakili aja," pungkas Icha membela diri.

"Jangan bego deh Cha, keenakan si Gavin yang salah. Bukannya minta maaf atau merhatiin si Shaka, ini malah cuek bebek. Gue yakin dia sengaja," jelas Aufa, masuk akal juga.

"Kok lo ngatain temen gue bego? Icha gak bego, jaga tuh mulut lo." Naya tidak terima ketika Aufa menyumpah serapah Icha seperti itu.

"Temen lo emang bego, udah tau dia gak salah tapi-"

"Gak gitu juga ya, Aufa. Sekesal apapun lo, gak usah segala ngatain cewek pake bahasa kasar. Awas aja ya kalo sampe gue denger lo ngatain cewek bego atau semacamnya, nih liat." Naya menunjukkan tangannya yang mengepal di depan muka Aufa.

AMOUROnde histórias criam vida. Descubra agora