25. Bak Kaset Rusak

59 19 207
                                    

Hai! Kalau kamu baca ini,jangan lupa vote-nya yaa 🌟

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hai! Kalau kamu baca ini,
jangan lupa vote-nya yaa 🌟

Kalau lupa alur, baca chapter
sebelumnya dulu 😻

ָ࣪ ۰ Amour ‹!

Menjabat sebagai pengurus OSIS sudah pasti harus menerima risiko pulang sore atau bahkan saat langit sudah gelap. Apalagi kalau mau ada acara, rapat semakin dirutinkan. Tapi rasa lelah akan terbayar jika acara itu sukses. Begitulah yang dirasakan Azka sekarang. Setelah bel pulang sekolah berbunyi, bergegas ia ke ruang OSIS agar rapat bisa segera dilaksanakan apabila anggotanya disiplin waktu.

Moderator rapat yang merupakan sekretaris acara kali ini membuka rapat. Kemudian rapat diserahkan kepada ketua pelaksana.  Sepatah dua patah kata pembuka disampaikan oleh ketua pelaksana. Setelah itu diserahkan lagi kepada seksi acara.

Koordinator seksi acara membaca satu persatu susunan acara lomba antarsekolah yang bulan depan akan dilaksanakan. Dilanjut dengan penyebutan penanggungjawab tiap mata lomba.

"Buat penanggungjawab pertandingan basket itu Azka sama Nayla, ya," kata seorang gadis berjilbab putih itu.

Azka yang sedang menyimak pun terkejut saat namanya disebut. "Gue? Gak bisa diganti?" tawar pria itu.

"Gak bisa. Semuanya udah dapet jobdesc masing-masing. Jangan lupa saling berkoodinasi sama partnernya, ya," jawab wanita berjilbab yang merupakan koordinator seksi acara itu.

Azka ingin mengeluh, tapi tidak bisa. Jujur saja ia sudah menduga pasti kembarannya itu akan ikut pertandingan basket. Menjadi panitia acara lomba antarsekolah sebesar ini saja sudah pusing, ditambah lagi ia harus menjadi penanggungjawab dimana lomba itu akan diikuti oleh kembarannya.

"Oh iya, nanti kalian jadi MC-nya juga, ya. Dipersiapkan dari sekarang, biar pas acara nanti gak bingung," jelas koordinator seksi acara tadi.

Azka hanya mengangguk. Sekarang ia hanya bisa menerimanya, masalah Shaka bisa ia bicarakan nanti. Itu juga kalau Shaka sudah mau berdiskusi lagi dengannya.

Tiga jam waktu yang dihabiskan untuk rapat acara lomba antar sekolah. Azka langsung pulang, tapi bukan ke rumahnya melainkan ke rumah Diva, pacarnya.

"Pasti abis rapat OSIS ya?" tebak Diva sambil mendaratkan bokongnya ke atas sofa empuk. "Lesu banget, ada masalah ya ?" tanya gadis itu.

Terlihat sekali dari raut wajah pria itu yang tidak biasanya. Meskipun ia pandai sekali menyembunyikan lelahnya, tapi kali ini tidak. Artinya ia benar-benar butuh tempat untuk menumpahkan segala kepenatannya.

"Aku kayaknya mau mundur aja jadi panitia lomba," keluhnya dengan menyandarkan tubuh di sandaran sofa. Memijat keningnya.

"Kenapa? Bukannya kamu pengurus OSIS?" tanya Diva heran.

AMOURWhere stories live. Discover now