3. Hitam Putih

242 102 77
                                    

Yey, ketemu lagi!Ready to read? Happy reading 🦋

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yey, ketemu lagi!
Ready to read? Happy reading 🦋

Ꮺ ָ࣪ ۰ Amour ‹!

"T-tapi dompet saya ketinggalan mas, hehe. Saya cuci piring aja deh, please." Ini benar-benar memalukan, bisa-bisanya gak bawa dompet? Sendirian pula. Seingat Sekar tadi dompetnya sudah dimasukkan ke dalam tasnya, apa terjatuh ya?

"Lho, gimana sih mba ini? Saya gak bisa ditipu gitu ya mbak! Mana bisa makanan yang mbak makan untuk dibayar digantikan dengan mencuci piring," tutur si pemilik warung pecel lele ini.

Sekar benar-benar kebingungan harus bagaimana? Celingak-celinguk mencari orang yang mungkin ia kenali di tempat itu, namun nihil. Tak satu pun orang ia kenal.

Hingga akhirnya gadis itu memutuskan, "Ya udah, saya pulang dulu deh ke rumah. Saya janji balik lagi ke sini." Sekar memohon dengan tangan yang disatukan di depan dadanya.

Si penjual berdecak. "Gak bisa mbak!" keukeuh penjual pecel itu.

Sekar akhirnya kesal karena usulannya selalu ditolak, "Lah terus saya harus gimana mas? Saya janji kok bakalan bayar, tapi harus pulang dulu ke rumah."

Omongan gadis berbaju oranye itu harus terpotong karena seorang pria tiba-tiba menyambar, "Ini mas, ambil aja semuanya, sama kembaliannya juga."

"Oke saya terima, terima kasih mas." Tak mau tau yang tadi itu siapa, pemilik warung pecel ini langsung saja menerima uang yang tadi diberikan pria tadi.

Sekar mengerjap kebingungan, belum sempat mengucap terima kasih, pria tersebut sudah pergi tanpa basa-basi. Karna sadar jadi bahan perhatian orang-orang, Sekar buru-buru pergi.

Malam itu Sekar pergi sendirian dengan mengendarai mobil. Entah kenapa ia butuh waktu sendiri untuk menenangkan pikiran dari suatu hal yang sedikit mengganggunya akhir-akhir ini.

Masalah tidak bawa dompet, sebenarnya ia sudah memasukkannya ke dalam tas. Tapi tiba-tiba dompet itu raib tidak tau kemana. Sekar berusaha positif thinking kalau dompetnya itu terjatuh di rumah. Bukan hanya uang saja di dalamnya, tapi ada kartu-kartu penting yang berisi identitas dirinya. Bisa disalah gunakan jika ditemukan orang yang tidak tepat.

Sekar menggigit jarinya, "Tadi itu Shaka anak IPA 1 bukan ya?" Kemudian ia menopang dagunya di atas setir. "Duh, malu banget gue."

Gadis itu juga sebenarnya ada niat untuk balik lagi ke tempat pecel lele tadi, untuk memastikan kalau itu benar Shaka anak SMA Agra kelas IPA 1. Tapi setelah dipikir panjang, bisa jadi tambah malu dengan penjual makan itu karena dia balik lagi.

AMOURWhere stories live. Discover now