21. (Not) Strong Enough

60 22 185
                                    

Hai! Finally, update lagi ><

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hai! Finally, update lagi ><

Gimana kabar kalian?

🦋Happy reading 🦋

"Selamat pagi om, tante, Azka," sapa seorang gadis yang baru saja masuk ke dalam rumah Shaka. Dari penampilannya yang berseragam, sepertinya gadis itu berniat untuk berangkat sekolah bareng Shaka.

"Shaka ya? Gue panggil dulu ya," ujar Azka menyudahi sarapannya, kemudian pergi ke lantai dua menuju kamar kembarannya.

Memasuki kamar setelah mengetuk pintu dan dipersilakan masuk oleh si tuan kamar. Rupanya Shaka sedang mengancingkan kemeja sekolahnya itu di depan cermin besar.

"Keysha tuh di bawah," kata Azka di bibir pintu. Shaka menoleh dan mengangguk.

"Sarapan dulu! Gue berangkat duluan." Azka yang memakai jaket berwarna army untuk menutupi seragam sekolahnya itu pun menutup pintu dan pergi.

Shaka merapikan rambutnya, mengambil ransel sekolah di atas tempat tidur dan keluar dari kamar. Kemudian pergi sarapan bersama keluarga di meja makan. Begitulah rutinitas pagi pria itu yang kian berulang tiap harinya.

Namun, kali ini ia putuskan untuk tidak sarapan di rumah agar Keysha tidak menunggunya lama. Maka, jalan alternatifnya adalah membawa makan paginya ke sekolah. Meskipun kalau udah di sekolah, bukan dirinya yang memakan, melainkan teman-temannya yang selalu bersemangat jika Shaka membawa makanan.

Vespa abu-abu Shaka sudah bertengger di halaman depan rumah. Biasanya sebelum jam enam pagi, Shaka bersama Azka menyiapkan kendaraan mereka masing-masing sebelum dibawa berkelana seharian. Guna menjaga mesin motor agar tetap sehat.

Keysha merapikan rambutnya yang tergerai dan bertanya sesuatu, "Kemarin abis dari rumah bunda?"

Shaka hanya mengangguk. Namun, Keysha masih akan bertanya lagi, "Terus kemana lagi?"

"Rumah Sekar," jawab Shaka setelah selesai memakai helm. Gadis itu ber-oh ria tanpa suara.

"Ngapain?" tanya Keysha, lagi.

"Emang harus tau? Dah yuk naik, nanti keburu macet terus jadi telat," ujar cowok itu membuat Keysha nurut. Sedikit kecewa karena pertanyaannya tidak terjawab.

Shaka sendiri juga tidak mau menjawab karena itu bukan kewajiban dan tidak penting juga untuk Keysha. Lagian buat apa, sih, nanya-nanya yang bukan urusannya? Sebenarnya cowok itu juga sebal dengan penyakit kepo Keysha. Selalu mau tahu urusan yang bukan urusannya sendiri.

ָ࣪ ۰ Amour ‹!

Pagi ini Sekar berjalan seorang diri di koridor gedung jurusan bahasa. Ia ingin menaruh almamaternya di loker, terpaksa sendiri karena Icha dan Naya belum tiba di sekolah. Tiba-tiba langkahnya memelan karena pikirannya melayang mengingat kejadian kemarin, kalau ia berani bercerita dengan Shaka.

AMOURWhere stories live. Discover now