7. Bukan Sembarang Kejutan

175 90 136
                                    

HALO! APA KABAR?

SEBELUM BACA, JANGAN LUPA VOTE!😉

EMOJI FAVORIT?

AK: 🌬️💜🎭🌸😎🦦💀🔫🧟

••• HWAPII READING •••

Malam ini dirumah keluarga Baskara nampak sepi, tidak seperti siang tadi yang ramai dengan hadirnya Gema

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Malam ini dirumah keluarga Baskara nampak sepi, tidak seperti siang tadi yang ramai dengan hadirnya Gema. Bocah kecil itu sudah kembali ke rumah neneknya, karena besok pasti rumah akan sepi ditinggal penghuninya untuk beraktivitas di luar rumah.

Dentingan garpu beradu dengan piring terdengar jelas masuk ke telinga. Shaka tengah menikmati mie goreng dicampur telur yang direbus bersamaan. Jam menunjukkan pukul sepuluh, tapi cacing-cacing di perutnya masih juga merengek minta makan padahal tadi sudah makan nasi.

Cowok yang sekarang memakai kaos abu-abu itu tidak sendiri. Tentunya ada Azka juga yang tengah berada di dapur, ikut-ikutan bikin mie.

"Kenapa sih, cewek lo nanyain kapan siap mulu?" tanya Shaka gondok. Masalahnya bukan cuma sekali dua kali pertanyaan di rumah sakit tadi ditanyakan. Sudah ke sekian kalinya.

Azka menuang air panas sedikit ke mie gorengnya, "Nggak tahu."

"Bilangin dong ke dia, jangan nanya mulu! Lagian, ini 'kan problem gue sama lo." Shaka bersungut-sungut, dirinya beranjak untuk menaruh dan mencuci piring bekasnya.

Ketika Shaka memasuki dapur, kembarannya itu pergi ke meja makan dengan satu tangan memegang piring mie dan satu lagi memegang gelas berisi air dingin. Shaka menghentakkan kakinya, "Azka!"

"Hm."

"Respon dong!"

Azka menghela napas, "Tinggal diemin aja, ribet banget."

"Ya ... Lo bilang ke Diva, nggak usah ngurusin masalah gue sama lo. Nggak usah nyuruh kita buat publikasi kalau kita kembar. Tinggal ngomong gitu aja, susah ya?"  Shaka telah selesai mencuci piring, dan sekarang ia beranjak ke meja makan.

"Ngomong gitu doang nggak bikin Diva sakit hati, Azka. Apalagi kalau lo ngomongnya pelan-pelan, pakai bahasa lo yang sok dilembut-lembutin," sindir Shaka.

Ia tahu betul sifat kembarannya itu. Si perfeksionis tapi juga introvert. Kalau mau mengutarakan pendapat, pasti bisa mikir beribu kali. Overthinking-nya berlebihan juga. Itu Azka. Kembar bukan berarti sifat, perilaku dan tutur katanya sama juga. Kadang bisa berbanding terbalik juga.

AMOURWhere stories live. Discover now