4

44.2K 3.6K 105
                                    

Tanpa revisi ulang,, typo tandaiミ⁠●⁠﹏⁠☉⁠ミ

Support me! (⁠ ⁠◜⁠‿◝⁠ •)❤️

🗿🗿🗿

Gea berada di ruang tamu bersama Alden di temani TV yang menyala, karena Darrel sudah berangkat ke kantornya Gea merasa hidupnya jauh lebih tenang dibanding kemarin.

Gea melirik kearah Alden yang ia tempatkan di sofa, Gea lupa belum memberi panggilan yang cocok untuk Alden nanti memanggilnya.

Mama? Mommy? Ibu? Emak? Ukhti?

Setelah memikirkan matang-matang. Gea memutuskan jika Alden akan memanggilnya 'Bunda' seperti Gea memanggil ibu kandungnya.

"Oke fiks panggilan bunda cocok! haduh Bun... anakmu udah punya anak tanpa ngerasain rasanya nikah sama ninuninu."

"Jadi gak sabar dengerin Alden manggil bunda."

Gea sekarang sedikit betah tinggal di mansion Darrel sebab adanya Alden di kehidupannya sekarang, entah sejak kapan Gea sudah sangat menyayangi Alden seperti anak kandungnya sendiri walaupun raga yang Gea tempati sekarang merupakan ibu kandungnya Alden.

Tak tahan melihat kelucuan Alden dengan usil Gea mencium seluruh permukaan wajah Alden yang membuat Alden menunjukkan raut muka yang lucu. Hal ini membuat Gea tertawa terbahak-bahak.

Tanpa mereka sadari Darrel yang terpaksa pulang untuk mengambil flashdisk penting yang tertinggal di ruang kerjanya terdiam diambang pintu.

Pandangan matanya tak luput dari wajah Lesya ∼ Gea ∼ yang tertawa bersama suara kikikan bayi yang Darrel tau suara dari Alden.

Tak tau kenapa dada Darrel tiba-tiba terguncang seperti gempa, persetan dengan flashdisk penting itu. Darrel langsung keluar dari mansion untuk kembali ke kantornya.

Gea yang lelah tertawa terdiam mengambil napas sambil melirik kearah pintu masuk. "Tadi kaya ada yang buka pintu? Ahh.. palingan tuyul lagi kerja."

Gea kembali menatap Alden namun sekarang dengan tatapan malang. Semalam Gea bermimpi tentang kehidupan Lesya yang penuh dengan trik licik juga murahan untuk mengikat Darrel agar selalu menempel padanya.

Suatu malam Lesya berhasil mencampurkan bubuk putih kedalam cangkir kopi milik Darrel. Alhasil dari trik itu terlahir lah Alden di dunia penuh drama ini.

"Ck ck ck, mereka udah beneran cocok dikutuk jadi sapi pendek."

🗿🗿🗿

Usai dari mansion tadi, pikiran Darrel berkelana membuat Darrel tak sadar jika sudah sampai di kantornya ∼ DY' Company ∼.

Darrel memasuki ruangannya yang berada di lantai 20, seperjalanan Darrel ke ruangannya semua karyawan menunduk menghormati Darrel. Mereka semua berusaha mati-matian untuk tidak terlihat ketakutan melihat Darrel.

Setelah duduk di kursi kebesarannya Darrel langsung mengambil berkas-berkas yang sudah menumpuk di mejanya.

Pintu ruangan dibuka oleh Reyhan ∼ Sekertaris Darrel ∼. "Rapat bersama Tokyo Company akan berlangsung 1 jam lagi dan flashdisk nya?" ucap Reyhan diakhiri dengan pertanyaan.

Darrel memejamkan matanya, 'sial,' umpatnya dalam hati.

"Kau ambil sendiri di mansion,ada di atas meja kerja." suruh Darrel setelah melemparkan kunci mobilnya ke Reyhan.

Pindah RagaWhere stories live. Discover now