22

19.4K 1.5K 164
                                    

Kangen gak? ᥬ🥺᭄

Support me!૮₍。 •᎔• 。₎ა❤️

Sudah seminggu Gea siuman dan diperbolehkan untuk pulang ke mansion. Selama di rumah sakit Alden tak pernah lepas dari Gea, seperti anak bebek yang selalu menempel pada induknya.

Barang-barang berupa baju kotor dan perlengkapan lainnya sudah masuk ke dalam ransel, Gea akan pulang ke mansion dengan diantar oleh salah satu bodyguard yang ditugaskan Darrel. Gea tak mempermasalahkan, ia malah senang jika tak melihat Darrel lagi dimuka bumi.

"Unda.." Panggil Alden sambil menarik jari telunjuk Gea.

Gea menatap Alden," ada apa sayang? mau sesuatu? nanti pulang kita bisa mampir ketempat mainan." Usai menyelesaikan ucapannya, tangan Gea merapikan rambut Alden yang sedikit berantakan.

Alden menggelengkan kepalanya yang berarti menolak." Al ga mau mainan, Al cuma mau unda ga cakit lagi..."

Walaupun bukan Gea yang merasakan sakitnya melahirkan Alden, namun Gea sangat menyayangi Alden seperti anak kandungnya. Kalau boleh meminta satu keinginan, Gea sudah pasti akan menginginkan anak seperti Alden jika ada kehidupan selanjutnya.

"Tentu! bunda gak akan sakit lagi demi Al." Ucap Gea yang sudah berjongkok menyamakan tinggi Alden.

"Ughh.. Al cayang unda banyak-banyak cangat banyak pokoknya banyak!!" pekik Alden senang dan langsung memeluk leher Gea.

Gea membalas pelukan Alden," bunda juga sayang Al sangat banyak!"

Tangan Alden mulai melepaskan pelukannya, tak sengaja mata Alden terfokus pada luka yang mengering di lutut Gea." Unda ini masih cakit kah?" tanya Alden dengan nada sedih.

"Tidak sakit, bunda kan orang kuat." Jawab Gea menanggapi pertanyaan Alden.

"Benalkah? unda ga boongkan?" tanya Alden kembali untuk memastikan kebenarannya dan Gea mengangguk singkat.

"Kalau Al tidak percaya, coba saja sentuh sedikit." Ujar Gea untuk menyakinkan Alden.

Sesuai dengan perintah Gea. Alden mengulurkan jari telunjuknya mendekat pada luka di lutut Gea namun bukannya menyentuh dengan lembut, Alden malah menekan lukanya dengan keras tentu saja membuat Gea meringis kesakitan.

"Awsss..." Refleks tangan Gea memukul pelan jari Alden agar menjauh dari lututnya. Bagaimana pun juga jika luka baru mengering kalau ditekan pasti akan ada rasa sakitnya, berbeda jika hanya disentuh pelan.

Pindah RagaWhere stories live. Discover now