26

13K 865 109
                                    


Support me!૮₍⑉・‌⌓・‌⑉₎ა⊹❤️

Reyhan menatap horor melihat Darrel yang menyeramkan, orang yang biasanya memasang muka datar dan fokus dengan pekerjaan kini malah terlihat ada ekspresi senyum tipis namun kembali datar lagi tapi tak lama akan kembali tersenyum lagi.

Seperti orang yang baru diberi kata-kata manis yang memotivasi hidup oleh kekasihnya, jika itu orang biasa pasti akan seperti orang gila namun jika itu Darrel tentu bukan gila melainkan menyeramkan.

"Apa ada sesuatu tuan?" Tanya Reyhan tak tahan melihat bosnya yang membuatnya sedikit tertekan.

Darrel menatap Reyhan." Tidak...?" Jawab Darrel dengan nada seperti meminta penjelasan karna tak paham.

"Ahh, tidak tuan hanya sedikit tidak seperti biasanya." Jawab Reyhan, ia baru sadar kenapa harus menanyakan hal yang tidak penting. Itu semua urusan pribadi tuannya untuk apa ia bertanya.

Sedangkan Darrel hanya menatap dingin Reyhan yang membuat imajinasi indahnya langsung hilang begitu saja, lalu Darrel meneruskan pekerjaannya yang tertunda.

Teringat sesuatu, Darrel langsung bertanya pada Reyhan." Apa yang perempuan sukai?"

"Yaa?" Bingung Reyhan, sebab Darrel bertanya secara spontan tentang kesukaan perempuan namun mana ia tahu perempuan menyukai apa? Ia sendiri sama sekali belum pernah berpacaran karna sibuk dengan pekerjaan.

"Maaf tuan, saya tidak tahu apa yang perempuan sukai namun tuan bukankah bisa bertanya pada nyonya Lesya?" Jawab Reyhan yang kemudian bertanya.

"Tidak." Balas Darrel lalu melanjutkan ucapannya," lanjutkan pekerjaanmu." Darrel memerintah Reyhan, ia rasa percuma juga bertanya pada Reyhan yang selama ini masih sendirian.

"Baik tuan, saya izin undur diri." Ucap Reyhan sebelum membungkukkan badannya sedikit dan keluar.

Tuk..tuk..tuk..

Alas sepatu pantofel milik Darrel mengetuk-ngetuk lantai marmer hingga suara memenuhi ruangannya.

Darrel mengambil handphone nya yang tergeletak dimeja, ia berniat menghubungi ibunya untuk mendapatkan jawaban yang ia inginkan tadi saat bertanya pada Reyhan.

Tak lama panggilan telepon diterima dari seberang namun belum sampai Darrel menyapa pihak sebelah sudah mengeluarkan semua kata-kata tanpa jeda.

"Baru ingat orang tua masih hidup hah?! Kemana saja kau ini dasar anak durhaka! Kalau bukan mama sama papamu yang kesana kau tidak ingat untuk bertemu, kapan kau dan istrimu ke rumah mama?! Kau ini benar-benar..." Omel Irene ーIbu kandung Darrelー yang tak ada habisnya.

"Kalian saja yang selalu bolak-balik keluar negeri, bagaimana aku bisa bertemu." Balas Darrel yang benar adanya.

"Itu karena papa dan mama butuh refreshing sekalian bulan madu, sedangkan kau? Bulan madu saja tidak pernah, kau ini suami macam apa? Ahh... Kasian sekali menantuku mempunyai suami yang maniak kerja, tidak berguna, tidak romantis pula, memang paling benar Lesya memiliki suami baru saja." Lagi-lagi Darrel diejek ibunya sendiri yang jelas-jelas ia anak kandungnya namun tak pernah memujinya sejak ia sudah menikah.

Darrel yang sedikit kesal langsung membalas ucapan ibunya," aku akan bulan madu minggu depan jadi jangan mengejekku lagi!" Ucap Darrel yang tentu saja bohong.

"Jangan berbohong pada mama, kau ingin jadi anak durhaka sungguhan?" Tanya Irene tak percaya dengan ucapan Darrel.

"Aku jujur." Jawab Darrel mulai ketus.

Pindah RagaWhere stories live. Discover now